Gridmotor.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan penjelasan terkait soal pajak kendaraan mati tidak bisa beli Pertalite.
Pemerintah resmi mengubah harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter pada Sabtu (3/9/2022).
Meski sudah naik, ternyata tidak semua konsumen bisa membeli Pertalite.
Termasuk salah satunya yakni bila bila kendaraan mati pajak.
Pernyataan yang menyiratkan wacana MyPertamina dan data STNK terhubung disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Segera saya rapatkan bagaimana sinkronisasi data Telkom dengan Pertamina ini bisa menjadi sesuatu yang baik, apalagi kalau bisa nanti saya akan mengajak Pak Kapolri untuk mendapat dukungan data nomor mobil dan jenisnya," kata Erick saat kunjungan kerjanya ke Belanda, (3/9/22).
Menurut Erick, penyaluran subsidi BBM harus tepat sasaran seiring dengan upaya pemerintah menekan beban subsidi yang mencapai Rp 502 triliun.
Sebab selama ini, subsidi justru dinikmati oleh masyarakat yang mampu.
Baca Juga: Derita Sopir Becak Motor pasca Kenaikan Pertalite, Penumpang Sepi Hingga Tak Berani Naikan Tarif
"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, 70 persen yang menikmati subsidi yang mampu," sebutnya.
"Artinya apa? Ya tidak mungkin yang mampu disubsidi. Kalau yang kurang mampu, wajib (disubsidi)," ujar Erick.
Belum diketahui kapan sinkronisasi data dengan kepolisian dan Telkom ini terealisasi.
Erick mengatakan perlu waktu, apalagi aplikasi MyPertamina sendiri masih ada kekurangan sejak diluncurkan Juli 2022 lalu.
Namun ia meyakini ini bisa terwujud dengan baik.
"Kita sudah pernah melakukan dengan cara misalnya PeduliLindungi, kan bisa," kata Erick.
Seperti diketahui, selain Pertalite, Solar Subsidi dan Pertamax 92 telah naik.
Solar Subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Baca Juga: Harga BBM Melambung, Inilah Pilihan Motor Listrik Dibawah Rp 13 Juta
Pertamax 92 dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pastikan Subsidi BBM Tepat Sasaran, Erick Thohir: MyPertamina Akan Terhubung dengan Data Kepolisian dan Telkom"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR