Akan tetapi, setelah harga BBM naik, ia yakin ongkos bensin dengan nominal serupa tak bakal cukup menunjang mobilitasnya.
Senada dengan Ali, Nisar juga mengeluhkan hal yang sama.
"Ini terlalu berat, mestinya pemerintah memikirkan dampaknya ke sektor transportasi termasuk driver ojol seperti kami," ucapnya.
Nisar mengatakan, dalam sehari, ia kerap mengeluarkan Rp 20.000 untuk membeli BBM.
Nominal tersebut kurang lebih setara 2,3 liter.
Erik, driver ojol di Bandung, Jawa Barat, menilai kenaikan harga BBM tidak menguntungkan bagi orang-orang yang berprofesi sama dengannya.
"Mungkin kurang menguntungkan bagi saya yang driver tentunya, dibanding tarif yang saya dapatkan," ungkapnya.
Baca Juga: Pertalite Batal Naik, Driver Ojol Bisa Dapat Rp 600.0000 dari Pemerintah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga BBM Naik, Pengemudi Ojol dan Sopir Angkot "Menjerit""
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR