Gridmotor.id - Rencana kenaikan harga Pertalite disinyalir ada peran besar dari mafia yang bermain.
Rencana kenaikan BBM jenis Pertalite sudah jadi prioritas bagi Pemerintah.
Hal tersebut dilakukan oleh Pemerintah lantaran anggaran subsidi untuk Pertalite yang terus membengkak.
Bahkan kenaikan harga Pertalite ini akan dilakukan dalam beberapa waktu dekat ini.
Tentu saja wacana kenaikan harga Pertalite menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Sebab kenaikan harga BBM subsidi memberi dampak besar terhadap sektor kebutuhan ekonomi masyarakat.
Namun, bagi Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi, kenaikan harga Pertalite tersebut menimbulkan dugaan besar.
Fahmy menduga ada mafia oligarki di balik rencana kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan terutama Solar.
Baca Juga: Harga Pertalite Naik Bisa Langsung Rp 14.450 per Liter, Begini Kata Sri Mulyani
"Jangan-jangan industri besar selama ini peminum BBM bersubsdi melalui oligarki ikut bermain dalam pengambilan keputusan, agar tetap bisa minum Solar dengan harga Rp 5.150, bukan Rp 21.000 per liter," ujar Fahmy Radhi, Senin (29/8/2022).
"Kalau benar oligarki di balik keputusan menaikkan harga BBM Subsidi, hanya satu kata, lawan," katanya.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dua pekan lalu menginformasikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi.
Namun, hingga saat ini kebijakan tersebut belum juga terealisasikan.
"Hanya, pernyataan itu menimbulkan gonjang-ganjing yang menyulut kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sebelum harga BBM subsidi dinaikkan."
"Kehebohan juga menyulut panic buying yang menyebabkan kelangkaan Pertalite dan Solar di beberapa SPBU," tutur Fahmy.
Pemerintah telah menyiapkan tiga opsi menangani masalah BBM subsidi.
Pertama penambahan subsidi, kedua menaikkan harga BBM subsidi, dan ketiga pembatasan BBM subsidi.
Baca Juga: Harga BBM Naik Terus Mending Pakai Motor Listrik, ini Perbandingannya
Opsi pertama penambahan subsidi dinilainya sudah mustahil untuk dilakukan.
Sebab pemerintah sudah mengunci dana subsidi di Rp 502,4 triliun.
Opsi kedua dengan menaikkan harga pemerintah pertaruhannya terhadap ekonomi rakyat.
Sedangkan opsi ketiga pembatasan BBM subsidi menjadi pilihan yang tersisa dan sedang digodok.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada 70 persen Pertalite dan 90 Solar subsidi yang salah sasaran.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Duga Ada Mafia di Balik Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR