"Kami sebut teknologi Regen Powertrain yang akan diterapkan dalam proyek ini dengan menggunakan teknologi IOT yang dapat mendaurulang sekitar 25 sampai dengan 50% dari energi bahan bakar menjadi energi listrik," ucapnya.
"Ini bertujuan untuk memperpanjang jarak tempuh dan mengurangi konsumsi pengisian baterai hingga 50%, target kami dalam proyek ini dapat menghasilakan 1,6 ton kredit karbon per tahun dari setiap kendaraan yang dikonversi," sambung Lee Young-Cheol.
Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap kebijakan energi nasional yang dapat memberikan dampak pada penghematan 25% hingga 50% dari pengisian listrik semua motor listrik.
Sementara itu, CEO Nujek Moch. Ghozali mengatakan kejasama ini bertujuan untuk membantu Mitra Driver Nujek untuk mendapat penghasilan tambahan dari insentif credit carbon dan dapat mengurangi biaya operasional Mitra Driver Nujek.
"karena dapat menghemat biaya BBM, selain itu membantu program pemerintah langit biru bebas karbon yang dapat mengurangi pemanasan global akibat berkurangnya emisi gas buang hasil pembakaran kendaraan bermotor."
"Saya berharap proyek ini dapat menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan dunia” ucapnya.
Source | : | NU Online |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR