View this post on Instagram
Terlepas dari hal itu, seorang anak kecil yang masih di bawah umur bila sudah membawa dan mengendarai motor sendiri kemudian berkeliaran di jalan raya mejadi bukti bahwa orang tua telah melakukan kekerasan pada anak.
Hal ini disampaikan oleh ahli psikologi klinis pada anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Psi.
"Itu justru membahayakan, kita sedang melakukan kekerasan teradap anak ketika mengizinkan anak mengendarai motor sendiri," tutur Psikolog dikutip dari Kompas (4/4/2022).
Alasan tersebut dapat dikaitkan dengan meninjau empat aspek perkembangan anak.
Mulai dari perkembangan fisik yang belum mumpuni, pola pikir anak dalam berkendara masih relatif terbatas ketimbang orang dewasa
Kemudian perkembangan emosional belum stabil dan menyalahi norma sosial yang berlaku.
"Ibaratnya ketika disalip kendaraan lain. Pasti anak bingung apa yang harus dilakukan." ujarnya.
Baca Juga: 2 Bocah di Bawah Umur Ugal-ugalan Naik Motor Alami Kecelakaan Hingga Masuk Kolong Bus
"Kemudian jika bertemu dengan polisi di jalan. Anak cenderung merasa ketakutan bahkan panik," lanjutnya.
Hal itu menurutnya, menandakan kemampuan atau pemahaman anak dalam proses berpikir belum didesain untuk menyetir sendiri.
Membiarkan anak di bawah umur mengendarai motor merupakan hal yang sangat beresiko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Izinkan Anak Bawa Motor Sama dengan Mengajarkan Kekerasan".
Source | : | Kompas.com,Instagram.com/birunyarina |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR