"Implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel per tahun atau senilai Rp 16 triliun per tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton per tahun, dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt hour (TWh) per tahun," katanya.
Ego mengatakan program konversi listrik memberikan manfaat dalam peningkatan keterampilan baru generasi muda.
Misalnya membuka lapangan kerja dan meningkatkan produksi komponen lokal.
Sebelumnya, Kementerian ESDM sudah menargetkan bakal melakukan konversi motor bermesin konvensional menjadi listrik hingga 1.000 unit sepanjang 2022 dan ditargetkan ada 13 juta motor konversi pada 2030.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga memberikan dukung pada program konversi motor BBM ke listrik.
"Konversi ini juga salah satu langkah untuk kita semakin mandiri dalam ketahanan energi. Karena berpindah dari energi berbasis impor ke berbasis domestik," ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan bahwa menggunakan kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon.
Baca Juga: Motor Listrik Gesits Resmi Jadi Motor Operasional Pemprov Aceh, Tatap Masa Depan!
Seperti yang diketahui salah satu kontribusi terbesar hari ini berasal dari sektor transportasi.
"Emisi 1 liter BBM daripada listrik, emisi karbonnya lebih rendah listrik. Untuk itu, kami sangat mendukung program ini sebagai salah satu langkah pengurangan emisi karbon," kata Darmawan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ESDM, Pertamina, dan PLN Gotong Royong Percepat Konversi Motor Listrik".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR