Terkecuali Fabio Quartararo yang bisa kompetitif di atas motor Yamaha YZR-M1 sekaligus pemimpin klasemen.
Situasi itu membuat Dovizioso menyamakan Yamaha serupa dengan situasi Honda.
Lantaran motor Honda RC213V hanya kompetitif digunakan oleh satu pembalap yakni Marc Marquez.
"Kita harus menerimanya apa adanya. Jika hal-hal tidak bekerja, maka mereka tidak bekerja." ujar Dovi.
"Saya rasa saya tahu mengapa seperti ini. Kami juga mencoba sesuatu yang sangat aneh dengan set-up, tetapi seperti yang saya katakan, bukan itu yang kami butuhkan untuk mendekati dan melakukan hal yang benar. Sayangnya tidak," tegas Dovi.
"Ceritanya selalu sama. Di Yamaha Anda harus membuat kecepatan di tikungan masuk." sambungnya.
"Jika saya mencoba, saya lambat. Aku tidak pandai dalam hal itu." ungkap Dovi.
Baca Juga: Ketok Palu! RNF Tinggalkan Yamaha dan Pilih Aprilia MotoGP 2023, Filosofinya Begini
Minggu ini MotoGP akan kembali berlangsung di sirkuit Catalunya (3-5 Juni).
Belum juga dimulai rupanya Dovi sudah pesimis lebih dulu.
"Ini adalah trek yang berbeda di mana kondisi gripnya sangat berbeda. Tapi saya tidak mengerti mengapa saya harus mengambil langkah maju." ucap Dovi.
"Jelas mengapa saya tidak membalap dengan baik, apa yang perlu saya lakukan dan tidak bisa lakukan, kesulitan apa yang saya alami dengan karakteristik motor - semuanya cukup jelas." keluhnya.
"Saya tidak tersesat atau dalam situasi di mana saya tidak mengerti apa yang terjadi. Itulah mengapa sulit bagi saya untuk optimis." kata Dovi.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR