“Ramai banget suasananya. Tapi enggak ada yang mau naik ojek. Kita [penyedia jasa ojek motor] cuma dapat keringat. Duitnya enggak ada. Susah,” ujarnya.
Menurutnya, momen Lebaran seperti ini justru menyusahkan para penyedia jasa ojek terminal.
Disamping itu, tidak ada peraturan khusus di terminal yang bisa membuat penyedia ojek pangkalan tetap dipakai oleh pemudik.
Akibatnya sebagian tukang ojek di terminal tersebut terlunta-lunta.
Bahkan ia mengaku hampir putus asa.
Lebaran yang menurutnya harus jadi berkah rezeki, malah berbanding terbalik untuknya.
“Yang ada malah minus,” katanya.
Baca Juga: Mudik saat Pandemi, Ahli Sarankan Barang yang Wajib Dibawa Bikers
Ia pun menceritakan saat ojek pangkalan di terminal sangat ramai digunakan oleh para pemudik.
“Dulu, penumpang yang nyari tukang ojek. Sekarang sebaliknya, tukang ojek yang nyari penumpang,” tutupnya.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR