Lalu pada aspek pola pikir anak dalam berkendara masih relatif terbatas ketimbang orang dewasa.
"Ibaratnya ketika disalip kendaraan lain. Pasti anak bingung apa yang harus dilakukan." ujarnya.
"Kemudian jika bertemu dengan polisi di jalan. Anak cenderung merasa ketakutan bahkan panik," lanjutnya.
Hal itu menurutnya, menandakan kemampuan atau pemahaman anak dalam proses berpikir belum didesain untuk menyetir sendiri.
Membiarkan anak di bawah umur mengendarai motor merupakan hal yang sangat beresiko.
Seperti contoh satu ini, terdapat insiden kecelakaan oleh pemotor yang masih SMP menabrak balita 2,8 tahun hingga tewas.
Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau yang sempat menyita banyak perhatian.
Baca Juga: Anak Bentak Bapak Dilarang Jalan Sama Pria yang Baru Dikenal, Aparat Sampai Turun Tangan
Satlantas Polres Lingga AKP Awang Briantoko, mengatakan, anak di bawah umur tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, hingga balita yang ditabrak terpental sekitar 15 meter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Izinkan Anak Bawa Motor Sama dengan Mengajarkan Kekerasan"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR