Oleh karena itu, Sri Lanka sedang dalam upaya untuk meminta bantuan International Monetary Fund (IMF).
Salah satu warga Sri Lanka, Seetha Gunasekera mengatakan, pemerintah harus segera turun tangan memberikan solusi atas masalah ini.
"Semua harga jadi naik. Kami nyaris tidak dapat mengelola pengeluaran kami setiap hari," kata dia dikutip dari CNN, Kamis (24/3/2022).
Juru bicara pemerintah Ramesh Pathirana bilang, keputusan untuk mengerahkan tentara di dekat pom bensin dan titik pasokan minyak tanah muncul setelah tiga orang lansia dikabarkan tewas dalam antrian panjang.
Ia menambahkan, kondisi diperparah dengan adanya dugaan penimbunan bahan bakar dan distribusi yang tidak efisien.
"Militer telah dikerahkan untuk membantu masyarakat, bukan untuk membatasi hak asasi mereka," kata dia.
Juru bicara militer Nilantha Premaratne mengatakan, setiap SPBU akan dijaga dua personel tentara.
Baca Juga: Hanya Senggolan Motor, Pemotor Ini Langsung Ditikam Hingga Tewas Di SPBU Sukarami
Mereka bertugas mengatur distribusi bahan bakar, tetapi tentara tidak akan terlibat dalam pengendalian massa.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR