Rara pun langsung melanjutkan ritualnya di area paddock.
Di saat itulah ia bertemu dengan Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria dan menjelaskan bahwa ia adalah pawang hujan.
Dan pada kesempatan itu, Rara akhirnya diperbolehkan masuk trek.
"Saya ketemu Pak Priandhi terus masuk mobilnya dan sekuriti Dorna melihat saya dan saya disuruh masuk," kata Rara.
Rara beranggapan, pihak Dorna baru mengetahui adanya ritual untuk menghalau hujan sehingga membuatnya kesulitan masuk.
"Indonesia punya pawang hujan, tapi di (MotoGP) luar negeri kan belum, jadi mereka mikirnya tidak butuh," ungkap Rara.
Rara tidak mempersoalkan polemik tentang kehadiran dirinya di MotoGP Mandalika.
Baca Juga: Miguel Oliveira Dedikasikan Trofi Juara MotoGP Mandalika 2022 Buat Salah Satu Karyawan Hotel
"Nggak masalah sih yang penting race-nya berhasil dan aspal itu butuh dingin dan panggil hujan juga berhasil," kata Rara.
Rara berharap keberadaan pawang hujan lebih dihargai setelah banyak orang melihat aksinya di ajang balap internasional.
Diketahui, Rara telah menjalani pekerjaannya sebagai pawang hujan di Sirkuit Mandalika sejak tes pramusim MotoGP pada Februari lalu serta saat melakukan pengaspalan ulang lintasan.
Aksi Rara di sirkuit MotoGP Mandalika membuat para penonton Pertamina Grand Prix of Indonesia heboh dan bersorak sorai.
Tidak terkecuali pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo yang tertawa saat memparodikan gaya pawang hujan di paddocknya.
Rara terlihat berjalan dalam lintasan Sirkuit Mandalika untuk melakukan ritual agar hujan segara berhenti.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR