Gridmotor.id - Indonesia bersiap menuju pagelaran MotoGP 2022 yang berlangsung di sirkuit Mandalika Lombok
Beberapa aspek telah disiapkan oleh seluruh stake holder dalam menyambut MotoGP Indonesia 2022.
Salah satu hal yang penting yang turut diperhatikan adalah faktor cuaca.
Jika bikers masih ingat, saat WSBK Indonesia 2021 sirkuit Mandalika diguyur hujan deras disertai angin.
Akibatnya balapan sempat ditunda akibat trek sirkuit Mandalika saat itu tergenang air.
Belajar dari pengalaman, panitia pun mewanti-wanti jika cuaca buruk terjadi di Sirkuit Mandalika saat MotoGP berlangsung.
Oleh sebab itu Menteri BUMN, Erick Thohir mengutus pawang hujan untuk bersiaga di Sirkuit Mandalika.
Pawang hujan tersebut bernama Rara Isti Wulandari.
Baca Juga: Mantan Gurbernur NTB Nyaris Diusir Anggota Brimob, Lagi Nonton Tes Pramusim MotoGP 2022 Mandalika
"Saya direferensikan oleh Pak Erick Thohir sebagai ikhtiar alternatif doa memohon rahmat Allah agar cuaca sirkuit cerah saat ada giat acara," ucap Rara.
Oleh sebab itu Rara Isti langsung terjun ke lokasi untuk berdoa dan melakukan ritual agar cuaca di area sirkuit tetap cerah.
"Ada awan besar bergelantungan di trek lurus sirkuit yang dapat mengganggu proses resurfacing itu," ungkap pawang hujan Sirkuit Mandalika ini.
Ia juga membaca doa-doa khusus dan memukul tempat dupa yang terbuat dari kuningan.
"Ini dilakukan agar area resurfacing dipagari, sehingga tidak terjadi turun hujan," kata Rara Isti Wulandari.
Dalam melakukan ritualnya, Rara meminta dukungan dan doa dari pekerja setempat agar proses berjalan dengan lancar.
Ia pun akan terus menjadi pawang hujan hingga saat event MotoGP Indonesia 2022 berlangsung.
"Jangan takut hujan saat MotoGP, saya akan berusaha sekuat mungkin saat balapan berlangsung," ungkap Rara.
Baca Juga: Marshal Sirkuit Mandalika Dapat Ujian Langsung dari Petinggi MotoGP
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Kiprah Rara Isti, Pawang Hujan Milenial Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika Rekomendasi Erick Thohir
Source | : | TribunLombok.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR