Gridmotor.id - Ratusan pemuda dan sopir angkutan umum lokal berdemo di akses jalan menuju Sirkuit Mandalika.
Tak hanya berdemo, massa aksi juga memblokade akses jalan menuju Sirkuit Mandalika dengan membakar ban.
Aksi tersebut membawa sebuah tuntutan yang ditujukan kepada pihak PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Menurut mereka, seharusnya kedua pihak turut melibatkan warga dan sopir lokal dalam ajang MotoGP Indonesia 2022.
Padahal beberapa warga lokal juga sudah diberdayakan dalam ajang MotoGP Indonesia 2022 nanti.
Beberapa warga lokal tersebut kebanyakan dijadikan sebagai marshall dengan gaji Rp 400.000 selama dua pekan.
Namun, Ketua Karang Taruna Desa Ketara, Vena Supriadi, menilai seharusnya masih ada kesempatan bagi warga lokal yang ingin berkontribusi di ajang MotoGP Indonesia 2022.
"Artinya masih banyak peluang warga lokal untuk bisa diberdayakan dalam ajang MotoGP ini. Kami banyak kemampuan, tapi tidak diberikan kesempatan untuk bekerja," kata Vena.
Baca Juga: Video Supir Bus Ledek Marquez hingga Vinales di Sirkuit Mandalika Lombok: Balap Kok Pakai Motor
Sementara itu, ratusan sopir bus juga turut membawakan tuntutan kepada pihak ITDC dan MGPA.
Reza, perwakilan dari sopir transportasi lokal mengatakan, ITDC harus bertanggung jawab untuk melibatkan para sopir lokal dalam akomodasi transportasi ajang MotoGP Mandalika.
"Kami hanya menuntut supaya dilibatkan dalam akomodasi transportasi," katanya.
Managing Direkrut ITDC Bram Subiandoro mengatakan, apa yang menjadi aspirasi para sopir transportasi lokal dan warga akan didiskusikan untuk mencari solusi terbaik.
"Apa yang menjadi keinginan itu akan selesaikan dengan baik. Mohon sabar dan supaya ada solusi terbaik," kata Bram saat menerima massa aksi.
"Kami akan diskusikan dengan pihak terkait apa yang menjadi aspirasi para pemuda ini," ujar Bram lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duduk Perkara Ratusan Sopir dan Warga Blokade Jalan di Sirkuit Mandalika"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR