"Nah di situlah menurut pengakuan pelaku, muncul ketersinggungan dan kecurigaan kedua pelaku terhadap korban," kata AKBP Miko Indrayana.
Dari hasil pemeriksaan, dua pelaku mengaku tersulut kemarahannya.
Kemudian meminjam motor temannya untuk mengejar korban ke arah selatan Jalan Jombang.
Ada dua alasan mengapa pelaku mengejar korban menggunakan motor.
Pertama karena marah saat korban membleyer-bleyer mobilnya ketika balik kanan. Dan alasan kedua, pelaku ingin melindungi DYW, wanita yang dicari korban.
"Jadi ada dua pengakuan pelaku, pertama marah karena bleyeran oleh korban dan ingin melindungi saksi DYW," ungkapnya.
Begitu berhasil mengejar korban, pelaku langsung menghentikan mobil korban tepat di Jalan Jombang, selatan Kantor Bulog.
Baca Juga: Sadis, Pemotor Tega Tusuk Anggota TNI di Sumsel, Begini Kronologinya
Setelah berhenti, korban diseret paksa keluar mobil dan dianiaya.
Tak puas dengan aksi bogem mentahnya, salah satu pelaku, AB (17) kemudian menghunuskan badik yang diambilnya dari balik bajunya.
AB menusukkan badiknya ke perut dan pinggang kanan korban.
Kejadian dini hari itu diketahui saksi Tholib (30) dan Wanto (32) dan langsung melerai ulah brutal pelaku.
Korban yang terluka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan untuk mendapatkan perawatan.
Sementara penyidik masih mendalami dua alasan dua pelajar itu tega menganiaya korban.
"Saksi DYW, mengakui kalau ia adalah calon istri korban," kata AKBP Miko Indrayana.
Tidak ada alasan pembenar apapun bagi pelaku tindak kekerasan. Menurut Miko, sah-sah saja pengakuan pelaku. Namun jelas keduanya telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban hingga luka serius.
Baca Juga: Viral Video Geng Motor Ugal-Ugalan Sampai Aniaya Pemotor Lain Di Jalan
"Proses hukum sesuai prosedur dan pada keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka," tandas Miko.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jemput Calon Istri, Remaja Lamongan Diseret Keluar Mobil dan Ditusuk 2 Pelajar, Begini Kronologinya
Source | : | Tribunjatim.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR