Balapan MotoGP di suatu negara bisa saja dibatalkan apabila diwajibkan untuk menjalani karantina.
Pihaknya meminta negara-negara tuan rumah MotoGP 2022 tidak memberlakukan pembatasan terlalu ketat ketika rombongan pembalap beserta timnya datang.
“Jika Anda memberi tahu kami bahwa kami harus menjalani karantina selama 14 hari, maka jawabannya jelas. Dalam hal ini kami tidak akan pergi ke sana,” kata CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta seperti dikutip dari FPAL, Sabtu (15/1/2022).
Pihaknya lantas mencontohkan bahwa pelaksanaan MotoGP tahun lalu di Texas bisa berlangsung dengan lancar tanpa harus melakukan karantina.
Pembalap dan tim cukup mematuhi aturan sistem bubble dan menunjukkan kelengkapan dokumen-dokumen seperti sertifikat vaksinasi.
"Mereka bisa meminta kami untuk menyertakan sertifikat vaksin atau dokumen-dokumen lainnya seperti yang sudah kami lakukan tahun lalu," ucap Ezpeleta.
Carmelo Ezpeleta berharap sistem bubble yang sudah diterapkan dalam dua musim terakhir cukup meyakinkan pihak tuan rumah bahwa MotoGP tetap aman untuk digelar.
Baca Juga: Harga Tiket MotoGP Indonesia 2022 di Mandalika Resmi Rilis, Media Asing: Terlalu Mahal
Indonesia sendiri dianggap sudah punya rekam jejak bagus usai sukses menggelar World Superbike (WSBK) 2021 pada November lalu.
Saat itu para pembalap beserta kru dan tim tidak diwajibkan untuk karantina.
Source | : | Kompas.com,MOTOR Plus-online.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR