Gridmotor.id - Fenomena anak dibawah umur membawa sepeda motor memang kerap ditemui.
Kalau sudah seperti ini tentu saja yang lalai adalah orang tuanya.
Orang tua harus memberikan pengertiannya pada anak yang masih di bawah 17 tahun untuk belum boleh dulu membawa motor.
Namun ternyata masih minim kesadaran orang tua yang harusnya memberi pemahaman pada anak yang masih belum layak membawa motor.
Ada beberapa faktor mengapa anak umur di bawah 17 tahun dilarang membawa motor.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM).
“Di usia 17 tahun seseorang baru dikatakan matang secara fisik dan matang secara psikologis. Kalau anak-anak berumur di bawah 17 tahun, bisa jadi mereka matang secara fisik. tapi psikologisnya belum matang,” ujar Hendrik, dalam webinar belum lama ini.
“Karena waktu Anda berkendara motor atau mobil, itu enggak cuma fisik. Enggak hanya yang penting bisa injak pedal gas mobil atau pindah persneling motor, tapi juga dibutuhkan emosi, dibutuhkan kedewasaan, dibutuhkan kebijaksanaan,” kata dia.
Baca Juga: Koplak, Seorang Bocah Ugal-ugalan Naik Motor, Endingnya Nyebur Got
Menurutnya, sikap kedewasaan dan kebijaksanaan belum dimiliki anak-anak di bawah umur.
Seperti diketahui, anak-anak muda cenderung tidak mempertimbangkan efek jangka panjang ketika ngebut di jalan.
“Kalau hanya ngebut, dia enggak mikir kalau terjatuh bagaimana?" pantik Hendrik.
"Itulah kenapa orang-orang di bawah umur tidak boleh bawa motor,” ucap Hendrik.
Oleh sebab itu, pengenalan safety riding perlu ajarkan kepada anak-anak sejak usia dini.
Cara paling sederhana dengan saling mengingatkan kepada orang terdekat.
“Lalu bagaimana mengatasinya? Mulai dari kita, kita udah safety, safety ini jangan disimpan sendiri, kita jadi role model, minimal untuk keluarga kita,” kata Hendrik.
“Tapi harus disampaikan dengan cara santun, kita mengingatkan sebagai bentuk cinta kita kepada keluarga,” ujar dia.
Baca Juga: Pemotor Cilik Ini Nangis Keciduk Polisi, Motor Tanpa Spion dan Pakai Knalpot Brong
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR