Gridmotor.id - Ramai di media sosial netizen Jogja membicarakan fenomena klitih yang makin meresahkan masyarakat.
Tak tanggung-tanggung, menurut netizen, peristiwa klitih atau begal di Yogyakarta bisa terjadi 2 hingga 3 kali dalam sehari.
Peristiwa kitih tersebut terjadi di beberapa tempat di Provinsi DIY.
Kebanyakan peristiwa klitih terjadi pada malam hingga dini hari.
Dan korbannya pun bermacam-macam, mulai dari orang tua, pelajar dan remaja, hingga emak-emak.
Salah satunya peristiwa klitih yang terjadi di Godean, Sleman, DIY, yang diunggah oleh akun @merapi_uncover pada Twitter.
Laka korban klithih jln. Godean km 8,5 Godean Sleman Barat, korban selamat.. pic.twitter.com/BiNlT0LdGV |@ericnovaa_
— IG: Merapi_Uncover (@merapi_uncover) December 31, 2021
Hingga akhirnya muncul tagar Yogyakarta tidak aman.
Ramainya klitih di media sosial turut ditanggapi oleh Kapolres Kabupaten Bantul, AKBP Ihsan.
Baca Juga: Bikers Wajib Waspada, Menjelang Akhir Tahun Pelaku Begal Motor Makin Marak di Beberapa Daerah
Menurutnya tidak benar jika Yogakrata merupakan kota yang tidak aman.
Bahkan AKBP Ihsan mengatakan kalau di Bantul tidak ada peristiwa klitih dalam beberapa hari terakhir.
"Buktinya di Pantai Parangtritis Bantul dalam beberapa hari ini sangat ramai, di Malioboro juga sangat ramai, itu menandakan bahwa Jogja tetap aman, tetap berhati nyaman,” ucap Kapolres.
“Apalagi di Bantul, kami jamin untuk kasus-kasus seperti ini insyaallah sudah kami antisipasi.”
Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamenku Buwono X menyoroti ramainya fenomena klitih di media sosial memang ada yang sengaja memviralkan.
Menurutnya, netizen sengaja membesar-besarkan isu klitih itu guna merusak citra Yogyakarta yang sebelumnya terkenal aman dan nyaman.
"Mungkin teman-teman tidak merasa kalau (penyebaran isu klitih) itu by design. Sehingga malah kedowo-dowo (berkepanjangan) permasalahannya," ujar Raja Keraton Yogyakarta tersebut.
"Jadi, (tujuannya) supaya klitih ini diperpanjang terus menjadi sesuatu yang akhirnya menyatakan Yogya tidak aman dan nyaman," sambungnya.
Baca Juga: Viral Maling Bawa Celurit Modus Jadi Penumpang, Tukang Ojek Dibuat Kocar-kacir
Padahal, menurut Sri Sultan, aparat keamanan di Yogyakarta telah berusaha mengatasi masalah tindak kejahatan jalanan itu dengan menangkap para pelakunya.
"Toh, yang melakukan (klitih) sudah ditangkap. Ya, sudah selesai persoalannya," ungkap Sri Sultan seraya berharap kondisi keamanan di Yogyakarta menjadi lebih baik ke depannya.
"Semoga saja, pada tahun depan, kondisinya bisa jauh lebih baik," imbuhnya.
Artikel ini sebagian tayang di kompas.tv dengan judul Respons Tagar Yogya Tidak Aman, Kapolres Bantul: Tak Benar, Buktinya Parangtritis-Malioboro Ramai dan Bahas Klitih Bersama Panglima TNI, Gubernur DIY Curiga Ada yang Sengaja Membesarkan Isunya
Source | : | Twitter,Kompas.tv |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR