Gridmotor.id - Seorang guru pedalaman ini rela menempuh jalan terjal dan berbatu sejauh 20 Km hanya dengan naik motor.
Guru tersebut bernama Unandar (39), mengajar di SD Negeri 1 Parungbanteng, Sukasari, Purwakarta, Jawa Barat.
Untuk mencapai tempat mengajar, ia harus menempuh hingga sejauh 20 km.
Itu pun dengan medan jalan terjal, licin, dan penuh bebatuan.
Belum lagi ia harus melalui sebuah jembatan yang belum selesai pembangunannya.
Praktis waktu yang harus ditempuh Unan yakni satu jam.
Kebiasaannya itu sudah ia lakukan setiap hari.
Baca Juga: Duh Kasian, Lagi Beri Imbauan Rawan Kecelakaan Langsung Dapat Contoh
"Kami setiap hari berangkat dari rumah di Kecamatan Tegalwaru menuju SDN 1 Parungbanteng menempuh perjalanan kurang lebih selama 1 jam," ujar Unan.
Unan juga harus berhati-hati saat perjalanan menuju sekolah.
Terlebih jika cuaca buruk, maka ia harus ekstra waspada saat menaiki motor.
Terlebih motor yang digunakan adalah motor bebek yang sudah tua
Jika saat hujan, otomatis medan jalannya jadi berlumpur.
"Selain ban motor sering selip terhambat lumpur kalo musim hujan. Jembatan yang saya lalui juga masih belum selesai dibangun, di situ berbahaya juga," imbuhnya.
Akibat kondisi tersebut, tak jarang ia terlambat datang ke sekolah.
Sebab kondisi akses yang ia lalui juga terbilang tidak ramah.
Baca Juga: Tega Banget! Awalnya Diajak Jalan-Jalan, Nenek Ini Malah Diantar Anaknya Ke Panti Jompo
Namun Unan mengaku tak kehilangan semangat dalam menunaikan tugasnya untuk mencerdaskan anak bangsa.
"Tetap harus kami jalani karena ini sudah menjadi kewajiban kami, bagi kami tidak ada kata rintangan, yang ada hanya tantangan," ujarnya.
Unan berharap, pemerintah dan pihak terkait bisa melihat kondisi yang terjadi di SDN dan SMPN Satu Atap 1 Parungbanteng.
Sebab kondisi mereka jauh tertinggal dibanding sekolah-sekolah lain di sekitar perkotaan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Guru di Pedalaman Purwakarta: Tiap Hari Tempuh Jalan Licin dan Berbatu 20 Km
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR