Gridmotor.id - Ada sebuah kisah dari salah satu pemotor yang ternyata jadi tukang antar jemput cewek open BO.
Pemotor tersebut sebut saja Gareng (25), warga asal Kota Semarang.
Setiap malam Gareng selalu mengantar dan menjemput seorang cewek open BO atau cewek panggilan.
Bahkan beberapa cewek open BO malah jadi kawannya Gareng.
Gareng pun menceritakan sebab ia melakukan hal tersebut.
Terlebih dia juga tidak memasang tarif pengantaran.
“Sebenarnya bukan untuk mendapatkan cuan juga, karena saya tidak pernah mematok tarif saat diminta mengantar wanita-wanita itu,” ucap Gareng kepada Tribunjateng.com, Kamis (12/11/2021) dini hari.
Gareng juga menyoroti cewek-cewek yang melakukan open BO.
Baca Juga: Apes! Pemotor Ini Jadi Korban Pelaku Begal Setelah Kena Tipu Open BO
“Sebenarnya mereka kasihan, karena kondisi ekonomi. Bahkan ada yang ditinggal lari suaminya saat hamil, dan kini harus jadi tulang punggung keluarga,” terang Gareng.
Berawal dari pengalamannya yang sering jadi teman sharing, Gareng menuturkan hanya ingin membantu wanita-wanita tersebut.
“Saya hanya membantu mengantarkan, dan tak mau menerima uang dari mereka, tak jarang mereka memaksa agar saya menerima uang usai mengantar atau menjemput, tapi tetap saya tolak, mentok-mentoknya mereka memberi rokok,” jelasnya.
Gareng juga sempat emosi manakala ada masyarakat yang menghakimi profesi cewek tersebut.
“Jangan hanya mengomentari negatif apalagi pakai dalil kalau belum tahu betul kondisi wanita-wanita tersebut."
"Kalau berani komentar pedas berani juga memberi pekerjaan ke mereka agar mereka lepas dari dunia hitam,” ucapnya.
Menurutnya, jika ada pilihan lebih baik wanita-wanita tersebut juga tak mau melakoni pekerjaan yang penuh resiko itu.
Gareng juga bercerita ada cewek sempat takut saat akan bertemu pelanggannya.
Terlebih kalau pelanggan tersebut sedang mabuk.
Baca Juga: Waduh! Oknum Satpol PP Ini Nekat Open BO, Tapi Bayarnya Kurang Akhirnya Babak Belur
“Mereka sangat rentan dan bisa jadi korban kekerasan ataupun kriminalitas, karena pelanggannya tak jarang jarang dalam kondisi mabuk,” katanya.
Gareng juga mengungkapkan perlu adanya penanganan secara serius tentang open BO cewek ini bisa berhenti.
"Harusnya pemerintah membuat program yang lebih fokus ke mereka jangan hanya musiman, masyarakat juga ikut membantu jangan hanya memberi komentar miring, mereka sama seperti kita sama-sama manusia, yang dihadapkan dengan kondisi serba sulit."
"Kalau sama-sama saling membantu untuk membuka peluang lebih baik saya yakin mereka akan terentaskan,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pangakuan Gareng Tukang Antar Jemput Gadis BO: Mereka Sering Was-was Mau Ketemu Tamu
Source | : | TribunJateng.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR