Edi menegaskan bahwa stok BBM di Fuel Terminal Sorong masih tersedia, bahkan dipastikan dapat bertahan antara 4 hingga 5 hari.
Selain itu, sesuai jadwal direncanakan pada tanggal 8 November 2021 kapal pengangkut BBM akan bongkar muatan.
Kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong pada 9 November 2021, sehingga pasokan BBM dinyatakan aman.
"Menyikapi informasi yang beredar tentang kelangkaan BBM, dengan ini kami nyatakan itu merupakan berita bohong dan masyarakat telah termakan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga berbondong-bondong mengantre BBM." ucapnya.
"Perlu kami tegaskan bahwa stok BBM di fuel Terminal Pertamina Sorong itu masih aman bahkan hingga 4 atau 5 hari ke depan," tuturnya.
Untuk mengatasi antrean yang terjadi di SPBU, pihak Pertamina juga telah mendistribusikan BBM ke SPBU secara bertahap guna mengurai antrean panjang, serta menindaklanjuti gerombolan penimbun BBM yang telah berhasil diungkap pihak kepolisian.
Situasi yang dikhawatirkan tidak benar-benar terjadi, sejak Jumat (5/11/2021) malam, kami telah melakukan normalisasi ke semua SPBU, sesuai dengan jatah harian SPBU masing-masing.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Bikin Pertalite dan Solar Sempat Langka Di Beberapa Daerah
"Sebab, ketika warga yang biasa mengantre dengan hanya 1 sampai 2 liter untuk motor atau 5 sampai 10 liter untuk mobil akan terhambat," beber dia.
Edi Juga menambahkan bahwa Pertamina sampai hari ini tidak ada isu untuk menaikkan harga bensin Pertalite.
Seperti apa yang saat ini disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Pertalite di Sorong Tembus Rp 50.000 Per Liter, Ini Kata Pertamina"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR