Gridmotor.id - Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo, tengah jajal sepeda motor listrik.
Motor listrik ini merupakan asli buatan dalam negeri.
Bahkan perakitan motor listrik ini dirakit di Jawa Tengah.
Otomatis warga Jawa Tengah patut berbangga karena provinsinya sudah bisa memproduksi motor listrik.
Motor listrik ini dibuat oleh salah satu produsen elektronik terbesar, yakni Polytron, yang berlokasi di Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Adapun motor listrik tersebut diberi nama Evo.
"Ini keren, designnya bagus. Buat motor kota-kota oke" kata Ganjar usai menjajal Evo.
Ganjar mengatakan sangat bangga karena ada satu karya lagi dari Jateng, motor listrik buatan Polytron.
Baca Juga: Ngecas Motor Listrik dari Malam sampai Pagi Langsung Dapat Diskon Tarif Listrik oleh PLN
Dan ternyata, tidak hanya satu jenis, Polytron sudah menyiapkan berbagai jenis motor listrik.
"Menurut saya bagus, designnya bagus dan ada berbagai jenis. Sekarang masih berkembang dan ini belum dilaunching. Sebentar lagi dilaunching," ucapnya.
Menurutnya, bentuk produk motor listrik Polytron jauh lebih maju dan berkembang.
Di seri motor yang lebih besar, designnya menarik dan terlihat lebih gagah.
"Rasa-rasanya kita mesti siapkan untuk berpindah dari motor berbahan bakar fosil ke elektrik. Dan Jateng sudah memulai itu. Hari ini saya ke Polytron dan beberapa waktu lalu saya melihat produk lain yang juga sudah dilaunching," pungkasnya.
Business Development PT Hartono Istana Teknologi, Christopher mengatakan, Evo memiliki spesifikasi power maksimal 3000 watt dan maksimum speed 60 km/jam dengan baterai 1.740 WH.
"Dengan baterai seperti itu, kita bisa menempuh 60-70 km," jelasnya.
Christopher juga mengatakan kalai kelebihan motor listrik ini lebih banyak dibanding motor bahan bakar bensin.
Baca Juga: Sekali Cas Bisa Tempuh 121 Km, Motor Listrik Ini Harganya Lebih Murah Ketimbang Honda BeAT
Selain lebih irit, biaya perawatan nyaris tidak ada sama sekali.
"Kelebihan motor ini, lebih irit. Motor bensin misalnya kegunaan saya pribadi, seminggu itu saya jalan sekitar 100 km dan bensin yang harus saya beli Rp30 ribuan seminggu. Dengan motor ini, biaya saya hanya sekitar Rp2500-3000 perminggu. Belum lagi biaya perawatan yang tidak ada. Karena tidak ada mesin, tidak perlu ganti oli. Bisa dibilang ini free maintenance. Hanya perlu pengecekan rutin saja seperti rem, baut dan lainnya," tutupnya.
Wah asyik nih mulai muncul motor listrik lokal bermunculan.
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR