"Kalau misal dipakai terus bisa sampai satu jam. Dan nanti nge-charge memakan waktu hingga delapan jam lamanya," ucap Nanang dikutip dari Tribunjatim.com, Jumat (10/9).
Honda Pitung tersebut diklaim dapat melaju dengan kecepatan mencapai 100 km/jam.
"Sebenarnya sepeda motor listrik bisa lebih kencang. Karena itu juga menyesuaikan spesifikasi alat listriknya. Dan pasti harganya juga mahal," ucapnya.
Adapun ide awal Nanang membuat motor listriknya itu bermula saat dia ditantang oleh temannya asal Bandung.
Meski awalnya menolak, Nanang akhirnya menerima tantangan tersebut dan memilih Honda C70 sebagai basis.
Bahkan Nanang rela merogoh kocek hingga Rp 20 juta untukmenyelesaikan tantangannya itu.
Tak hanya itu, Ia juga sampai membeli alat-alat impor dari China untuk merampungkan proyek ini.
Baca Juga: Motor Lawas Tetap Kencang, Jeroan Mesin Yamaha RX-King Glowing Diubah Total
Proses mengkonversi Honda C70 menjadi motor listrik itu juga tak mudah lantaran menemui berbagai kendala.
Seperti penyematan komponen kelistrikan di rangka.
Tak heran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkannya mencapai 7 bulan lamanya.
"Awalnya itu kami kesulitan menaruh baterainya. Ketika ada polisi tidur, mesti kena. Jadi setelah saya utak-atik lagi akhirnya bisa," ucapnya.
Kini Pitung listrik karya Nanang itu pun dijual dan dipamerkan di tokonya yang bernama Angsa Purba di Jalan Panjaitan, Kota Malang.
Motor klasik yang sekarang menjadi motor listrik itu dibanderol Rp 30 juta.
Ke depannya Nanang berencana membuat motor listrik lain hasil restorasi seperti Honda C70 tersebut.
"Yang pasti nanti akan kami pasarkan. Dan pasar kami adalah untuk menengah ke atas. Karena menyesuaikan juga dengan part yang ada di motor dan yang ada di alat listriknya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul "Arek Malang Ini Sukses Bangun Sepeda Listrik dengan Gaya Retro"
Source | : | Jatim.tribunnews.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR