Standar DOT FMVSS 218 sendiri, disebut paling biasa dibandingkan standar lain seperti ECE atau SNELL.
Sebenarnya prosedur yang diberikan National Highway Traffic Safety Association (NHTSA), kalau dilihat lumayan berat tesnya.
Mulai dari konstruksi helm, pengunci atau tali, pandangan dari visor, sampai ketahanan saat crash.
Dikutip dari Revzilla, DOT punya standar FMVSS 218 yang ketat, sehingga minim kesalahan.
Baca Juga: Ternyata Masih Bisa Ditilang Meski Pakai Helm SNI Saat Razia Gabungan, Kenapa?
Nah, yang bikin beda adalah FMVSS 218 bisa dilakukan sendiri oleh produsen helm.
Beda dengan ECE atau SNELL, yang dilakukan laboratorium pihak ketiga agar netral dan hasilnya blak-blakan.
Meski demikian, produsen helm tetap ketat dalam melakukan tes DOT, seperti memilih helm random dari batch produksi.
Baca Juga: Beralasan Mencari Helm, Pria Gangguan Jiwa Malah Bawa Kabur Motor Warga
Kembali ke helm KYT Kyoto, penggunaan logo DOT di belakang menandakan helmnya lolos tes dan bisa dipakai di jalanan Amerika.
Penggunaan standarisasi DOT, karena helm-helm KYT memang ada yang dijual untuk pasar luar negeri.
Makanya tidak hanya DOT, beberapa helm KYT juga pakai standarisasi keamanan ECE E2205 di Eropa, SG Mark di Jepang sampai SNELL.
Terbaru dan paling hebat, adalah KYT NZ-Race yang lolos FHRPhe-01-18, yang jadi kewajiban untuk balapan MotoGP.
Source | : | Revzilla.com,Tarakusuma.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR