Gridmotor.id - Asli keren, motor baru Yamaha MX King resmi dilaunching, mesinnya ajib.
Yamaha kembali keluarin motor baru tipe bebek dengan desain elegan banget di akhir tahun 2020.
Yamaha MX King terbaru ini punya model terbaru lo.
Gak cuma modelnya, mesin dan fitur dari motor baru Yamaha ini bikin penasaran.
Baca Juga: Yamaha Jupiter MX King 150 Limited Edition, Harga Rp 43 Juta , Cuma Ada 100 Unit Bro!
Yamaha MX King terbaru ini meluncur di Vietnam, Selasa (29/12/2020).
Penamaan motor baru ini disebut Exciter 155 VVA di Vietnam.
Hal itu bisa brother lihat pada video yang diunggah kanal YouTube Yamaha Motor Vietnam.
terlihat bagian komponen Yamaha Exciter 155 yang benar-benar baru.
Baca Juga: Naik Jupiter MX King, Dua Lelaki Mendadak Parkir di Pinggir Jalan, Kambing Jadi Sasaran Kejahatan
Yamaha Exciter 155 punya tampang mirip moge Yamaha YZF-R1.
Terlihat pada desain fairing dan lampu LED yang dilengkapi DRL.
Selain desain, mesin baru juga rupanya sudah disematkan.
Yakni mesin 155 cc 4-klep dengan teknologi VVA, yang dikawinkan dengan girboks 6-percepatan.
Baca Juga: Bodi Yamaha MX King Acak-acakan, Mahasiswa Nyungsep di Aspal, Telapak Tangan Korban Terluka
Powernya lebih sangar, tembus 17,7 dk yang diklaim naik 17 persen dari versi 150 cc
Dari segi fitur, diharapkan akan punya varian shutter key dan keyless.
Ditambah akan punya panel indikator full digital.
Dengan fitur tersebut, motor baru Yamaha ini dijual cukup murah.
Baca Juga: Top Banget, Yamaha MX King Berkaki Kekar, Jadi Perhatian di Lampu Merah
Mengutip MotoSaigon.vn, All New Yamaha Exciter 155 tersedia 3 varian tipe.
All New Yamaha Exciter 155 VVA standar dijual 46.990.000 VND.
Atau sekitar Rp 28,7 Jutaan (1 VND = Rp 0,61, per 30 Desember 2020).
Lalu untuk Deluxe Edition dibanderol 49.990.000 VND atau sekitar Rp 30,5 Jutaan.
Sedangkan All New Yamaha Exciter 155 VVA dibanderol 50.490.000 VND atau sekitar Rp 30,8 Jutaan.
Gimana bro, tertarik dengan motor baru Yamaha yang satu ini?
Source | : | Motosaigon.vn |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR