Baca Juga: Bikin Heboh! Video Istri Ridwan Kamil Teriak-teriak Sambil Naik Motor Honda CB150R, Kenapa Nih?
Selain itu, Maulana juga merasa bahwa sektor pariwisata sudah cukup menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
PHRI bahkan sudah menerbitkan buku panduan penerapan protokol kesehatan untuk hotel dan restoran agar sesuai standard dan bisa memperkecil kemungkinan terjadinya penularan virus.
Satu hal yang paling dibutuhkan, kata dia, adalah ketegasan pemerintah dalam implementasi kebijakan.
Ia sempat menyebut banyaknya pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat umum tapi tidak diberi sanksi yang tegas.
Baca Juga: Makin Eksis! ARCI Tangerang Chapter Siap Gelar Tourjib ke-6 Sekaligus Muschap Menuju Pantai Sawarna
"Kemarin juga kami sempat mengatakan untuk cabut saja PSBB-nya," kata Maulana.
"Kenapa kita melakukan itu? Karena kita melihat ada ketidakseimbangan atau inkonsistensi dari pemerintah manakala masyarakat melakukan kegiatan dengan pelaku usaha melakukan kegiatan," jelas dia.
Menurutnya, pelaku usaha sangat mudah dikontrol dalam penerapan protokol kesehatannya.
Selain itu, konsumen pun bisa dibilang sangat sensitif terhadap protokol kesehatan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR