Gridmotor.id - Waduh, Suzuki Thunder dengan tangki modifikasi berkapasitas 24 liter mendadak terbakar setelah mengisi bensin.
Peristiwa ini terjadi di SPBU Waipare, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kebakaran yang terjadi pada hari Selasa (3/11/2020) ini mengagetkan warga yang sedang mengisi bensin di SPBU tersebut.
Motor Suzuki Thunder itu terbakar persis di depan SPBU.
Baca Juga: Duren Sawit Geger, 3 Motor dan Kendaraan Lainnya Terbakar di Bengkel, Penyebabnya Puntung Rokok
Motor tersebut sudah dimodifikasi pada bagian tangkinya, yang awalnya berkapasitas 12 liter menjadi 24 liter.
Sampai sekarang belum diketahui pemicu kebakaran motor tersebut.
Pemilik motor Yoseph Herbon sesudah kejadian hanya bisa melihat kondisi kendaraan tinggal rangka saja.
Kebakaran motor di SPBU Waipare usai mengisi BBM ini sesuai catatan POS-KUPANG.COM sudah pernah terjadi sebelumnya.
Danramil Kewapante, Kapten Inf. Ida Bagus Wiryawan yang mengirim video kebakaran motor kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa (3/11/2020).
Pada video tampak petugas SPBU Waipare memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam.
Kendaraan yang melintas di depan SPBU Waipare di ruas jalan Trans Flores sempat terganggu.
Kendaraan yang melintas ke Maumere dan Larantuka tampak berhenti.
Lidah api cukup besar sehingga menghanguskan motor hingga tinggal rangkanya saja.
Kejadian kebakaran motor di depan SPBU Waipare ini sungguh menggagetkan warga.
Warga pun merasa heran karena motor yang mengisi BBM tangkinya dimodif menjadi besar.
Perilaku pemilik motor memodif tangki menjadi besar agar mengisi BBM selalu ada di SPBU.
Namun sejauh ini tindakan pemerintah dan aparat keamanan tidak ada.
Bahkan kebiasaan mengisi BBM dengan tangki yang tidak sesuai standar menjadi hal biasa dan dibenarkan.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Selesai Isi BBM, Motor Thunder dengan Tangki Modifikasi 24 Liter Terbakar di Depan SPBU Waipare
Source | : | Pos Kupang |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR