Gridmotor.id - 3 pelanggaran sasaran utama Operasi Zebra 2020 yang akn digelar sebentar lagi, catat biar gak ketilang.
Catat bro sebentar lagi kepolisian akan gelar razia alias Operasi Zebra 2020.
Sesuai rencana Operasi Zebra akan digelar 14 hari atau dua pekan sejak Senin minggu depan (26/10/2020).
Nah dalam Operasi Zebra ini kepolisian mengincar 3 pelanggaran yang jadi sasaran utama razia yang digelar hingga 8 November 2020 ini.
Baca Juga: Apa Iya Masa Berlaku SIM Bukan Berdasarkan Tanggal Lahir Lagi? Ini Jawabannya Bro
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya akan lebih banyak melakukan tindakan preemtif dan preventif pada Operasi Zebra 2020.
“Untuk Operasi Zebra 2020 ini akan digelar mulai tanggal 26 Oktober sampai dengan 8 November 2020,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Kamis (22/10/2020).
“Untuk operasi kali ini kita lebih banyak tentang sosialisasi dan dikmas lantas/pendidikan masyarakat lalu lintas, daripada penegakan hukum,” ujar Sambodo, seperti dilansir situs resmi NTMC Polri.
Meski begitu, dalam Operasi Zebra 2020 ini pelanggar yang membuat atau membahayakan pengendara lain akan ditindak.
Sambodo juga menyebut ada tiga jenis pelanggaran yang menjadi sasaran utama dalam Operasi Zebra 2020.
“Untuk sanksi tindak akan kita berikan kepada para pengendara yang melanggar seperti, melawan arus lalu lintas, pelanggaran stop line, dan helm,” ujarnya.
Sanksi bagi pelanggar tersebut mengacu pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pelanggar lalu lintas bisa terancam pidana kurungan atau denda yang tak sedikit.
Contohnya, jika ada pemotor yang melanggar dengan tidak menggunakan helm SNI, menurut UU No. 22 Tahun 2009 akan terancam pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.
Begitu juga pemotor yang membiarkan penumpangnya tidak menggunakan helm SNI, siap-siap dikenakan ancaman hukuman yang sama.
Selanjutnya, pemotor yang melanggar rambu-rambu dan marka jalan, termasuk melanggar garis berhenti (stop line), bakal terancam pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.
Sementara pelanggar lalu lintas yang melawan arus akan dikenakan sanksi sesuai Pasal 287 ayat 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Menurut pasal tersebut, pelanggar lalu lintas yang melawan arus dikenakan Pasal 106 ayat (4) huruf a atau Marka Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Operasi Zebra 2020 Digelar Mulai Senin 26 Oktober di Jakarta, Melawan Arus Ditilang Rp 500.000
Source | : | Wartakotalive |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR