Selain menerabas barrier pembatas jalan, pengendara sepeda motor tidak memperhatikan jarak aman saat berpindah ke jalur mobil.
Hasil olah TKP, sopir Ertiga sempat menginjak rem. Itu diperkuat dari bekas ban sepanjang dua meter
Eko Sys memaparkan, sopir Ertiga mengaku kecepatan mobil ketika mendekati pintu Jembatan Suramadu mulai menurun dari 80 Km/Jam menjadi 70 Km/Jam.
Kecepatan 80 Km/Jam ketika dikonversi ke detik, lanjutnya, maka dalam waktu satu detik bisa menempuh sejauh 16 meter.
"Jaraknya terlalu dekat, akhirnya terjadi serempetan di sisi kanan mobil, pengendara sepeda motor terjatuh,' paparnya.
Baca Juga: Mojodadi Mencekam! Perguruan Silat PSHT Mengamuk, Sebuah Motor Dibakar Habis
Ia menjelaskan, human error menjadi faktor penyebab utama kecelakaan lalu-lintas di Bangkalan hingga September 2020.
"Human error mencapai di atas angka 90 persen. Sedangkan sisanya karena faktor non human error," jelasnya
Human error disebutkan Sys Eko didominasi atas perilaku pengendara. Mulai melanggar marka jalan, melanggar lalu-lintas, hingga karena terpengaruh ponsel.
Disusul faktor kondisi fisik pengendara seperti kelelahan dan mengantuk. Sisanya faktor beban muatan yang melebihi kapasitas kendaraan.
"Ketika melewati tanjakan atau jalan menurun, beban muatan melebihi kapasitas mempengaruhi fungsi rem. Itu sering terjadi di jalur Galis dan Blega," paparnya.
Sedangkan faktor non human error, lanjut Eko Sys, meliputi fungsi rem, kelayakan kendaraan karena tidak dirawat dengan baik.
Dilanjutkan faktor kondisi jalan, termasuk batas kanan atau kiri tepi jalan utama dengan bahu jalan yang ketinggiannya mencapai antara 10 - 20 sentimeter.
"Ketika mau naik atau turun, pengendara kendara roda dua sering terjatuh," pungkasnya.
Baca Juga: Pemilik Motor Hanya Bisa Pasrah, 25 Motor Hangus Terbakar Dalam Kebakaran Duri Selatan Tambora
Sementara itu, Kapolsek Sukolilo AKP Bahrudi meminta para pengendara sepeda motor agar tetap berada di jalur kendaraan roda dua ketika keluar dari pintu Jembatan Suramadu.
"Sering dijumpai pengendara sepeda motor motong jalur mobil, menyeberang jalur mobil yang keluar dan hendak masuk Jembatan Suramadu," ungkapnya.
Padahal, lanjutnya, keputusan pengendara sepeda motor menyeberangi jalur mobil sangatlah beresiko dan mengancam keselamatan.
"Sudah disiapkan jalan menuju fly over. Itu lebih aman daripada menerabas barrier pembatas jalan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Mobil Suzuki Ertiga Terbakar di Suramadu Gegara Motor Nyelonong, Polisi Sebut Human Error Diatas 90%,
Source | : | Tribunjatim.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR