Lihat postingan ini di Instagram
Selain merusak pot tanaman, massa yang mayoritas mengenakan pakaian hitam-hitam pun tampak membakar satu unit water barrier di depan Taman Radio dan tumpukan sampah di depan persimpangan Jalan Sulanjana-Dipenogoro.
Bahkan, kobaran api dan asap pekat sisa bakaran pun masih masih tampak jelas terlihat dari arah kejauhan.
Beberapa kali terdengar jelas suara tembakan gas air mata dari petugas kepolisian yang mencoba menggagalkan aksi pengrusakan fasilitas lainnya oleh oknum pendemo.
Ini disusul oleh beberapa orang yang diduga pelaku mencoba kabur dari kejaran aparat kepolisian yang mencoba menghalau peserta aksi menggunakan sepeda motor.
Salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Adrian (34) mengaku, sekitar pukul 19.15, sedang duduk di kursi taman di depan salah satu toko makananan cepat saji di Jalan Ir H Djuanda di kagetkan dengan suara teriakan massa juga kepulan asap yang disusul oleh datangnya ratusan orang berpakaian hitam-hitam.
Massa berlari dari arah persimpangan Jalan Sulanjana-Dipenogoro karena dihalau oleh aparat kepolisian.
"Awalnya saya cuma lihat ada asap sama api dari benda yang terbakar di persimpangan Jalan Sulanjana-Dipenogoro, enggak lama langsung banyak banget ada mungkin ratusan orang yang lari ke arah Taman Radio sambil meneriakan kalimat caci maki gitu lah," ujarnya di sekitar lokasi aksi, Selasa (6/10/2020).
Menurutnya, massa yang kabur dari kejaran petugas selanjutnya tampak berkumpul di sekitar Taman Radio.
Baca Juga: Bikin Geger, Maling Motor Ketakutan Diamuk Massa Sampai Nyebur ke Kali, Nasib Pelaku Berujung Tragis
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR