Gridmotor.id - Viral bocah pengemis yang pukul kaki pemotor karena gak dikasih duit, psikolog bilang begini.
Pada video yang viral di media sosial itu, tampak seorang bocah laki-laki yang marah.
Bocah laki-laki itu marah dan memukul kaki seorang biker (pemotor) pakai kemoceng, karena tak diberi uang.
Psikolok sekaligus Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadyah Malang (UMM), Hudaniah, mengaku prihatin dengan aksi bocah itu.
Baca Juga: Koplak, Bukannya Buat Tutupin Mulut dan Hidung, Bocah Ini Pasang Masker di Lampu Motor Yamaha Vixion
Baca Juga: Tangerang Geger, Bocah 14 Tahun Tewas Hantam Ban Truk, Bermaksud Menghindar Malah Begini Nasibnya
"Sangat memprihatinkan, perilaku anak yang semacam itu tentu sangat membuat kita sedih."
"Kita prihatinlah ya, itu kisaran anak usia 4-5 tahun," kata Hudan saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (16/9/2020).
Ia mengatakan, anak-anak seusia itu harusnya berada pada tahap perkembangan yang membuat mereka merasa aman.
"Harusnya anak-anak itu yang pertama kita soroti anak-anak usia 4-5 tahun itu masa perkembangan yang membuat mereka secure (aman) secara psikologis, secara emosional," terangnya.
Dari video itu, Hudan menyimpulkan, bahwa bocah tersebut sudah biasa mengemis di lampu merah.
Hal tersebut dilihat dari cara bocah itu berada di jalan, cara minggir dan cara mendatangi pengendara.
"Kalau kita lihat cara dia berada di jalanan itu nampak sudah biasa, cara dia minggir ketika traffic light mulai hijau."
"Kemudian cara dia mendatangi (pengendara) itu seperti sudah biasa sehingga dia sudah bisa beradaptasi," jelasnya.
Kendati demikian, Hudan menegaskan, bahwa jalanan bukanlah tempat yang layak untuk anak-anak.
"Tentu saja itu bukan tempat yang layak untuk anak, di jalanan dia sendirian di tengah kendaraan yang berlalu lalang.
"Baik secara fisik maupun psikologis itu sangat tidak layak untuk anak," ucap dia.
Hudan juga mengatakan, bahwa terkait dengan peristiwa itu banyak pihak yang harus bertanggung jawab.
Sebab, sudah salah ketika seorang bocah yang masih berusia sekitar 4-5 tahun melakukan aktivitas menghasilkan uang.
Baca Juga: Kocak Banget, Video Yamaha NMAX Bikin Bocah Gendut Nangis Jerit-jerit, Warga Malah Bilang Begini
"Mempekerjakan anak di bawah umur itu jelas ada Undang-Undangnya ya."
"Ini jelas (salah) karena anaknya di bawah 5 tahun kemudian harus melakukan aktivitas yang menghasilkan uang di jalanan, di tempat yang sangat tidak layak."
"Dia tidak aman, nah inilah yang menimbulkan agresivitas di anak juga, cara menyelesaikan masalah ketika apa yang dia targetkan itu tidak terpenuhi," paparnya.
Yang pasti, kata Hudan, harus dicari tahu bagaimana orangtua bocah tersebut serta masyarakat setempat.
Selain itu juga peran pemerintah, dalam hal ini adalah dinas sosial setempat.
"Meskipun kalau kita perhatikan, upaya-upaya pemerintah itu sudah cukup baik."
"Cuma mungkin dengan situasi-situasi perkembangan saat ini tidak cukup tepat untuk penanganannya dengan keadaan," tandasnya.
Viral di Media Sosial
Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah mengemis di lokasi APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) atau lampu merah viral di media sosial.
Namun, video tersebut berhasil membuat warganet merasa kasihan sekaligus kesal.
Sebab, bocah laki-laki itu tampak marah hingga memukul kaki pemotor menggunakan kemoceng lantaran tak diberi uang.
Pengunggah video itu mengatakan, saat itu dirinya baru saja pulang les dan tak sengaja melihat ada anak kecil mengemis di lampu merah.
Ia menjelaskan, anak itu kemudian marah hingga memukul kaki pemotor lebih dari satu kali karena tak diberi uang.
Dalam video yang beredar di media sosial itu terlihat, pemotor kesakitan karena beberapa kali mengusap bagian kaki yang dipukul oleh bocah tersebut.
Setelah itu, bocah tersebut lantas pergi meninggalkan pemotor yang dipukulnya.
Peristiwa tersebut kemudian mendapat respons beragam dari warganet.
Banyak dari warganet yang beranggapan, bahwa sebenarnya bocah itu disuruh oleh seseorang untuk mengemis.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocah Pengemis Pukul Kaki Pengendara Motor karena Tak Diberi Uang, Psikolog Ungkap Keprihatinan
Source | : | Tribunnews |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR