Gridmotor.id - Semburan gas campur lumpur di Blora ternyata bikin beberapa warga keracunan gas hingga dibawa ke puskesmas dan pemotor langsung kocar-kacir tinggalkan lokasi.
Gas yang dikeluarkan saat semburan lumpur ini mengandung racun, ini yang membuat pemotor langsung kabur menjauh.
Warga langsung panik dan mejauh dari lokasi semburan lumpur yang bercambur gas.
Kejadian semburan lumpur bercampur gas ini merupakan fenomena alam dan pernah terjadi pada tahun 2013.
Baca Juga: Video Raffi Ahmad Mau Beli Mobil Dinas Presiden, Nagita Slavina Malah Keracunan Moge
Kepala cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto, menyampaikan semburan gas bercampur lumpur pada Kamis (27/08) pagi adalah fenomena alam.
Fenomena alam semburan lumpur ini terjadi di Kesongo, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah,
"Warga keracunan karena menghirup kandungan gas. Fenomena tersebut terjadi secara alami bukan akibat pengeboran sumur," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel.
Menurut Teguh, di titik lokasi yang sama, fenomena semburan gas bercampur lumpur Kesongo pernah terjadi pada 2013.
Hasil penelitian saat itu menyebutkan, peristiwa tersebut diakibatkan adanya gunung api lumpur atau mud volcano, merupakan sebuah fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti methane.
"Ini fenomena mud volcano. Hal serupa pernah terjadi di tahun 2013 dan di titik yang sama. Sore ini sudah berhenti dan kami meluncur ke sana," ungkap Teguh.
Untuk diketahui kawah lumpur panas Kesongo di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menyembur dahsyat, Kamis (27/8/2020) pagi.
Ledakan lumpur di Petak 141 RPH Padas BKPH Trembes tersebut bahkan getarannya terasa hingga radius 1 kilometer.
Kawasan Kesongo sendiri adalah keunikan fenomena alam setempat berupa hamparan tanah luas yang terkadang muncul semburan lumpur menyerupai fenomena Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.
Kepala Desa Gabusan, Parsidi, mengatakan, semburan lumpur kesongo kali pertama muncul pada pagi sekitar pukul 05.30 WIB dengan bunyi dentuman yang memekikkan telinga.
Getarannya terasa hingga di permukiman di radius 1 kilometer.
"Ini yang paling tinggi semburannya dan keras suara dentumannya. Pertama semburan hingga belasan meter dan kemudian mereda," kata Parsidi.
Baca Juga: Ngeri, Video Penyebab Meninggalnya Afridza Munandar di ATC Malaysia 2019 Akhirnya Terbongkar
Babinsa Gabusan , Serka Jatmiko menyampaikan, dalam peristiwa itu empat orang warga Desa Gabusan dilaporkan keracunan.
Mereka diduga keracunan akibat menghirup gas dari semburan lumpur Kesongo saat sedang menggembala kerbau di dekat lokasi semburan.
"Empat warga, Marno, Sukimin, Kadis dan Warino diduga keracunan gas dan dilarikan ke Puskesmas terdekat," kata Jatmiko.
Tak hanya itu, sambung dia, sebanyak 19 ekor kerbau milik warga juga dilaporkan terjebak hingga terkubur lumpur kesongo.
Baca Juga: Harley-Davidson Ditemukan Di Tempat Enggak Wajar, Berselimut Lumpur
Saat kejadian, belasan ekor kerbau tengah digembalakan di dekat lokasi semburan lumpur kesongo.
"Baru satu ekor ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Jatmiko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Semburan Gas Campur Lumpur di Blora adalah Mud Volcano, Pernah Terjadi pada 2013"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR