GridMotor.id - Razia gabungan resmi digelar, kenali ciri-ciri polisi gadungan dari dua tanda ini.
Polisi secara serentak menggelar razia gabungan atau Operasi Patuh 2020 di seluruh Indonesia.
Razia gabungan resmi ini berlangsung hari ini, Kamis (23/7/2020) sampai tanggal 5 Agustus 2020 mendatang.
Razia ini dilakukan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya.
Pihaknya akan menindak pelanggar lalu lintas di wilayah Jakarta.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan ribuan personel yang tergabung dalam beberapa satuan kerja dan siap menindak para pengguna jalan yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
"Kita tetap fokus ke-15 pelanggaran yang menjadi rawan kecelakaan," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Namun razia resmi kepolisian ini sering dimanfaatkan oknum enggak bertanggung jawab untuk mencari celah kejahatan.
Baca Juga: Jangan Sampai Ditilang, 7 Pelat Nomor Jenis Ini Jadi Incaran Polisi, Kalau Janggal Buruan ke Samsat
Dengan berpura-pura sebagai polisi, polisi gadungan kerap menebar teror dan mengintimidasi pemotor yang melakukan kesalahan.
Polisi akan menindak tegas aksi masyarakat yang berpura-pura sebagai 'polisi' untuk merampas motor atau mencari keuntungan lain.
Polisi gadungan memang secara kasat mata enggak ada bedanya dengan polisi asli.
Mereka umumnya sering melakukan teror dan berujung pada pemerasan.
Polisi gadungan untuk orang awam memang nampak membingungkan.
Terlebih dengan 'pistol' yang selalu terselip di pinggang polisi gadungan bikin takut warga.
Namun demikian, ada beberapa ciri yang bisa mengindentifikasi polisi yang melakukan razia itu patut diduga gadungan.
Wakasat Lantas Polres Tangerang, AKP Rizqi M. Fadhil beberapa waktu lalu memberikan ciri-ciri yang secara kasat mata bisa terlihat apakah seseorang itu patut diduga bukan anggota kepolisian.
Baca Juga: Siap-siap, Polisi Bakal Gelar Razia Besar-besaran Sebentar Lagi, 3 Pelanggaran Ini Langsung Ditilang
1. Body Fit
Menurut AKP Rizqi seluruh petugas kepolisian sejak masih dalam pendidikan selalu ditekankan kerapihan.
"Tidak ada anggota kepolisian yang menggunakan baju tidak sesuai dengan ukuran badannya.
Biasa kami menyebutnya body fit," jelas polisi yang pernah bertugas di wilayah Polda Sumatera Barat ini.
Menurut Rizqi, meskipun petugas kepolisian berbadan gemuk pun, pakaian yang dikenakan harus ngepas di badan.
Baca Juga: Sok Jagoan, Video Geng Motor Gak Berkutik Kena Razia Balap Liar, Kapolres Langsung Ambil Tindakan
"Tidak kebesaran di bagian perut. Ini menggambarkan kerapihan," jelasnya.
2. Tanda Atribut/Posisi lambang yang salah
Petugas kepolisian selalu dilengkapi dengan atribut atau lambang yang menempel di pakaiannya.
Atau ada juga lambang kopsteken yang terletak di kerah terbalik dalam penggunaannya.
Baca Juga: Punya Tato Seharga Motor Matic, Presenter Jeremy Teti Kini Berjuang Melawan Penyakit
Sebagai contoh pernah ada kasus polisi gadungan menggunakan tanda pangkat dengan keliling list merah.
"Anehnya, si petugas gadungan itu tidak menggunakan mangkok jabatan. Kalau ini terjadi, bisa dipastikan petugas tersebut gadungan," tutup AKP Rizqi.
Source | : | Motorplus-online.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR