GridMotor.id - Gak yakin pakai kunci letter T, sindikat maling motor juga pakai jasa dukun sakti, ujung-ujungnya nginep di hotel prodeo alias penjara.
Yap, kunci letter T merupakan salah satu senjata andalan kawanan maling motor.
Cuma butuh waktu sebentar, motor raib dari parkiran digasak maling.
Tapi kadang maling juga butuh aman saat beraksi, makanya ada juga yang pakai jasa dukun sakti.
Sindikat pencurian kendaraan bermotor sukses menggasak motor hingga truk dengan dalih bantuan dukun.
5 orang anggota komplotan spesialis itu dibekuk oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur, Jawa Barat.
Bahkan, 3 di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena berupaya melakukan perlawanan saat ditangkap.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, para pelaku memanfaatkan kelengahan pemilik kendaraan sebelum menjalankan aksinya.
Baca Juga: Bar-bar Maling Motor Sikat Kawasaki KLX Tanpa Penutup Wajah, Warganet Kompak Bilang Begini
Selain itu, untuk memuluskan aksinya, mereka meminta bantuan klenik ke dukun atau paranormal.
“Mereka minta arahan (ke paranormal) terkait waktu yang tepat untuk beraksi.
Seperti hari, tempat dan sasaran yang tepat,” kata Juang kepada wartawan, Senin (8/6/2020).
Komplotan curanmor ini biasanya mengincar kendaraan yang terparkir di pinggir jalan, pelataran parkir dan teras rumah.
“Dari tangan mereka kita menyita ada 19 sepeda motor, 2 mobil dan 1 truk,” ujar Juang.
Kepala Satreskrim Polres Cianjur AKP Niki Ramdhany menambahkan, kendaraan-kendaraan curian tersebut dijual ke sejumlah tempat di Cianjur, Sukabumi, Bandung dan Bogor.
“Untuk sepeda motor, mereka jual utuh dengan kisaran Rp 2 juta hingga Rp 4 juta, tergantung jenis dan merek kendaraannya,” sebut Niki.
Sebelumya, Polres Cianjur meringkus 5 anggota komplotan spesialis curanmor.
Para pelaku yakni YG (48), DY (60), RS (20), ME (24), dan seorang penadah berinisial CS (50). Mereka ditangkap di wilayah Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (3/6/2020).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR