Dia mengaku tidak mengetahui keenam remaja itu.
Kejadian tersebut juga pertama kali terjadi di SPBU tempatnya bekerja.
"Mereka ada indikasi kelompok begal atau gangster sebab bawa senjata tajam di jalan raya pada malam hari untuk apa, kalau orang biasa tidak seperti itu," jelasnya.
Dari kejadian tersebut, Martin sudah berniat melaporkannya ke Polrestabes Semarang berbekal rekaman kamera cctv.
Dia melaporkan kejadian itu ditemani oleh konsumen yang menolongnya.
Dia mendatangi Polrestabes tidak berselang lama selepas kejadian.
Baca Juga: Bikers Wajib Waspada, Kebiasaan Sepele Ini Bisa Memicu Motor Terbakar dan Meledak Saat Isi Bensin
"Saya melaporkan ke Polrestabes bukan Polsek Ngaliyan atas ajakan konsumen saya itu agar penanganan cepat."
"Namun dari pihak kepolisian mengarahkan agar pemilik SPBU yang melaporkan kejadian itu jadi saya memilih mundur," terangnya.
Martin menyebut urung menindaklanjuti laporan itu lantaran tidak mungkin pimpinannya bakal laporan ke polisi untuk mengurus kerugian yang hanya Rp. 50 ribu.
Dia pun lebih memilih mengikhlaskan kejadian itu dengan mengganti minus uang bensinnya dengan uang pribadi.
Dia menganggap kejadian itu sebagai suka duka menjadi petugas SPBU.
"Ya tujuan mengadu ke polisi agar para kelompok remaja itu bisa diringkus dengan harapan mereka jera sebab sudah berbuat tidak bertanggung jawab."
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR