Namun menurut pelaku sebaiknya Fadilah bekerja di Dinas Pendidikan.
“Saya akhirnya kerja di SD kawasan Larangan, Kota Tangerang. Itu juga cuma kerja dua bulan,” katanya.
Lalu ditawarkan lagi untuk menjadi PNS. Tapi tak kunjung terealisasi.
“Sampai sekarang tidak ada kabar.
"Saya minta uangnya dibalikin, tapi nomer teleponnya sulit untuk dihubungin,” ungkap Fadilah.
“Uang Rp 24 juta itu tabungan keluarga. Dari nenek saya juga. Orangtua saya cuma buka warung,” sambungnya.
Bahkan tak hanya Fadilah yang menjadi korban.
Saudara - saudara lainnya mengalami hal serupa.
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR