Enggak Ada Jadwal Terbang, Kisah Seorang Pilot Tanpa Gengsi Banting Setang Jadi Driver Ojek Online

Gridmotor.id - Seorang pilot tanpa gensi banting setang menjadi driver ojek online (ojol) di tengah pandemi virus corona ini.

Karena penutupan akses transportasi udara ini, pegawai yang bekerja di industri penerbangan terpaksa dirumahkan sementara.

Karena itu lah, mereka harus mencari cara untuk tetap bertahan hidup di tengah pandemi ini.

Seperti yang dilakukan oleh seorang pilot asal Thailand.

Baca Juga: Kenapa Nih, Artis Sekaligus Penyanyi Dangdut Iis Dahlia Dikecam Netizen dan Driver Ojek Online, Sampai Garda Ikutan Protes

Baca Juga: Air Mata Langsung Menetes, Saking Sepinya Orderan Driver Ojol Ini Sampai Jualan Tisu di Pinggir Jalan

Ia rela membuang jauh-jauh gengsinya sebagai seorang pilot demi mencari sesuap nasi dengan menjadi kurir makanan.

Sama seperti beberapa negara lain di dunia, Thailand diketahui telah memberlakukan kebijakan lockdown.

Karena kebijakan itu, perjalanan udara dibatasi dan membuat perusahan penerbangan memutuskan untuk menghentikan sementara para karyawannya.

Melansir dari Astro Awani, ada lebih dari 200 karyawan penerbangan di Bangkok yang banting setang menjadi kurir makanan ini.

Baca Juga: Video Tangis Penuh Haru Pecah Dari Driver Ojol Wanita Yang Mengaku Sudah 5 Hari Gak Dapet Orderan

Salah satu di antara mereka adalah Kritee Youngfuengmont, yang merupakan seorang pilot.

Tak lagi membawa penumpang di udara, kini ia sibuk mengirim makanan, menyuplai pasokan hingga menyediakan layanan e-hailing.

"Hidup ini tidak bisa ditebak dan apa pun bisa terjadi kapan saja.

"Anda bisa saja sedang menikmati momen indah dalam hidup, tapi dalam sekejap mata semua kebahagiaan itu mungkin akan hilang begitu saja," ujar Kritee.

Baca Juga: Keren Banget! Mirip Adegan Film James Bond, Driver Ojol Rela Masuk Kali Buat Nangkap Maling Motor

Walaupun hanya menjadi kurir makanan, tapi penghasilan yang didapat Kritee cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dilaporkan Astro Awani, Kritee bisa menghasilkan 1.500 Baht (sekitar Rp 690 ribu) setiap harinya.

Penghasilan itu turut didukung oleh masyarakat Bangkok yang memilih untuk memesan makanan dari rumah selama masa lockdown.