Gridmotor.id - Para penjual aksesoris motor di Kalimalang curhat pedihnya keadaan mereka akibat adanya pelarangan mudik selama pandemi virus corona.
Biasanya, saat moment mudik Lebaran mereka bisa mendulang rejeki tahunan yang lumayan.
Sekarang, hal itu jauh dari harapan mereka.
Karena pemerintah melarang warganya mudik selama pandemi corona.
Baca Juga: Mudik Pulang Kampung Pemotor Ungkap Jalan-jalan yang Diblok Polisi Agar Putar Balik Cari Jalan Lain
Larangan selama 24 April hingga 31 Mei 2020 telah menghentikan pergerakan ratusan ribu sepeda motor yang setiap tahunnya selalu melintasi Kalimalang untuk menuju kampung halaman.
Tanpa aktivitas mudik, tidak ada pula pemudik yang membeli helm, sarung tangan, masker, kaca mata hingga spion untuk mendukung kegiatan mudik.
Ini menjadi pukulan berat bagi para pemilik lapak aksesoris motor.
Satrina dan sang suami salah satunya.
Baca Juga: Begini Trik Mudik Pulang Kampung Agar Tidak Disuruh Putar Balik oleh Polisi Versi Pemotor
Pasutri pemilik lapak aksesoris motor di Sumber Artha, Bekasi ini menceritakan lapaknya kini sepi konsumen.
Mirisnya lagi dalam lima hari terakhir setelah pemerintah resmi melarang mudik, helm yang dijualnya tidak ada yang laku terjual.
"Sekarang dilarang mudik, ya tidak ada lagi pemudik motor yang ke lapak kami ini. Padahal biasanya moment Lebaran omzet kami pasti naik dari hari biasa," tutur Satrina saat ditemui di lapaknya, Rabu (29/4/2020).
Saking sepinya, ibu tiga anak ini lebih banyak tidur-tiduran di lapak sederhananya dibandingkan melayani pembeli.
Baca Juga: Pemudik Pulang Kampung Hindari Posko Polisi Ini Agar Tidak Disuruh Putar Balik
"Sekarang ya banyakan tidur-tiduran, tidak ada yang beli. Biasanya tiap hari pasti minimal satu helm laku. Ini sudah lima hari tidak ada helm yang laku," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dilarang Mudik, Pegadang Aksesoris Motor di Kalimalang Gigit Jari
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR