Dia mengenakan jaket, celana hitam, penutup hidung-mulut, sepatu, dan sarung tangan.
Mulyadi tampak berdua dengan seorang pemulung. Mereka tampak berbincang.
Pria yang memiliki empat orang anak ini menjelaskan alasan mengapa tarif terserah penumpang.
"Karena sudah sepi banget, jadi saya inisiatif menulis tarif terserah penumpang," kata Mulyadi, saat diwawancarai, di lokasi.
"Tujuannya ya biar ada yang mau naik saya antarkan ke tempat tujuan mereka," lanjutnya.
Berapa pun nominal yang diberikan penumpangnya, Mulyadi mengatakan ikhlas.
"Mau Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan berapa saja saya terima," ucap Mulyadi.
Meski begitu, Mulyadi menyatakan tiada penumpang yang tega memberikan uang senilai Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 10 ribu.
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR