Gridmotor.id - Kini sosok debt collector makin ditakuti oleh warga.
Debt collector sering mengambil motor kreditan secara paksa, bahkan dengan kekerasan.
Padahal, sudah ada pernyataan larangan dari Presiden Jokowi.
Bahkan, debt collector dianggap lebih mengerikan ketimbang Covid-19.
Seperti yang diungkapkan salah satu penyanyi dangdut, Iis Dahlia.
Artis sekaligus pedangdut Iis Dahlia terang-terangan bilang debt collector lebih mencekam ketimbang virus corona.
Iis Dahlia membuatnya dalam video TikTok singkat.
Aksi Iis Dahlia pun langsung ramai diperbincangkan warganet.
Penyanyi dangdut itu mengunggah videonya lewat akun instaram pribadinya @isdadahlia pada Selasa (31/3/2020).
Video yang dibuat Iis Dahlia terinspirasi dari larangan debt collector ambil kendaraan bermotor.
Bersama kekasih sang buah hati bernama M. Lutfi Agizal, Iis Dahlia kompak bergoyang.
Lalu datanglah seorang pria berbaju hitam dan berkalung kertas dengan tulisan covid-19.
Lutfi tak menggubris kehadiran si virus corona dan tetap berjoget.
Si virus pun pergi meninggalkan pria tersebut.
Tiba-tiba masuklah Iis Dahlia dengan kalung kertas bertuliskan 'Debt Collector 11x lagi woy.'
Pada adegan penutupnya, ibu dua anak itu kemudian menari dengan gerakan yang ia ciptakan.
Ternyata, video yang dibuat Iis Dahlia bukan bermaksud untuk membuat masalah.
Lebih dari itu, biduan dangdut beranak dua itu cuma menghibur dirinya dan orang lain di tengah merebaknya wabah corona.
Melihat aksi Iis Dahlia di TikTok, warganet merasa terhibur dan memujinya.
@ais_kurniawan87 - "keren tik tokx mama iis."
@oktaviana_fisda - "Wadowwwww mama ini selalu ada aja deh gaya nya selalu bikin ngakak hiburan saat dirumah aja ya mama @isdadahlia."
@riyantinazief - "Kreatif banget."
@eny.hastuti - "lebih menakutkan dept collector daripada corona."
View this post on InstagramCovid-19 Vs Debtcollector @lutfiagizal @rizqyujus #stayhome#enjoyit#happylife#Alhamdulillah
Source | : | TribunBanjarmasin.com,Instagram.com/isdadahlia |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR