GridMotor.id - Video viral beredar saat gerombolan pemotor nekat melintas di makam atau kuburan.
Puluhan pemotor nekat melindas makam di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan karena alasan menghindari macet.
Video tersebut bersumber dari akun Instagram @fakta.jakarta.
Pengakuan Widji Aldesta
Baca Juga: Gak Takut Kesurupan? Gerombolan Pemotor Nekat Terobos Pemakaman Umum, Alasannya Klasik Banget
Widji Aldesta, pengunggah pertama video tersebut mengungkapkan para pemotor memilih melewati jalur di pemakaman karena dampak dari galian kabel.
Widji merekam kejadian tersebut sekira pukul 09.00 WIB.
"Kebetulan tadi saya pas lewat situ juga, karena imbas dari galian kabel," ucapnya kepada Tribunnews melalui sambungan telepon, Rabu (19/2/2020).
Widji sengaja merekam karena kondisi pemakaman tak seperti biasanya.
Baca Juga: Honda Vario 125 Ambyar Terjun ke Saluran Pembuangan, Saksi Mata Bilang Pemotor Kurang Tidur
"Kok rame, tumben-tumbenan. Biasanya dipake juga, tapi gak sebanyak itu," ungkapnya.
Namun, Widji menyebut jalur yang biasa digunakan bukanlah melewati tengah-tengah pemakaman.
"Kalau yang tengah biasanya gak lewat situ," ucapnya.
Petugas Makam Sempat Menegur
Baca Juga: Dasar Pemotor Koplak, Mencoba Kabur Dari Razia Polisi, Eh Istri Yang Lagi Hamil 4 Bulan Ketinggalan,
Widji juga mengungkapkan petugas penjaga makam telah memberi teguran kepada sejumlah pengendara.
Penjaga makam, menurut Widji, menyampaikan jika melewati tengah makam akan membuat motor sulit keluar dari area pemakaman.
“Bang, aturan jangan lewat situ, kalau lewat situ tinggi,” ucap Widji menirukan perkataan penjaga makam.
Widji mengaku sempat memberikan bantuan kepada beberapa pengendara yang kesulitan keluar dari area pemakaman.
Baca Juga: Miris, Puluhan Pemotor Koplak Gak Ada Sadarnya, Lagi Asyik Terobos Jalur Busway Mendadak Kocar-kacir
"Dari areal pemakaman naik ke area jalan harus diangkat," ungkapnya.
"Tangan saya sampai pegel bantuin," imbuhnya.
Menurut Widji, kondisi lahan di tengah pemakaman licin karena pada malam sebelumnya hujan mengguyur kawasan tersebut.
"Habis hujan, ada yang tergelincir juga, tapi gak sempet videoin," ujarnya.
Widji yang berprofesi sebagai kurir pengantar kue menilai, pengendara motor di Jakarta memang memilih berbagai jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
"Namanya di Jakarta macet udah parah banget," ungkapnya.
Sebelumnya, video yang direkam dan diunggah Widji viral di media sosial.
Beberapa akun Instagram seperti @jakarta.terkini dan @dagelan membagikan video Widji.
Dilansir @jakarta.terkini, para pemotor menghindari kemacetan di daerah Tebet.
Namun, area pemakaman yang dimaksudkan sebagai jalur alternatif, justru menjadi area kemacetan baru.
Hal itu karena saking banyaknya pengendara motor yang melintas di area pemakaman.
"Dampak kemacetan kawasan Tebet dan sekitarnya banyak pemotor mencari jalur alternatif melewati pemakaman Menteng Pulo Jakarta Selatan, namun karena banyak nya pemotor yang melewati jalan tersebut akhirnya pun terjebak macet di pemakaman," tulis akun tersebut, Rabu (19/2/2020).
Baca Juga: Breaking News! Lucinta Luna Ditangkap Polisi Gara-gara Narkoba, Aksinya Pernah Bikin Geger Pemotor
Sementara itu. beragam respons warganet pun membanjiri kolom komentar akun yang membagikan video Widji.
Banyak warganet yang menganggap hal tersebut tidak mencerminkan adanya adab.
Ada pula yang berkomentar hal tersebut merupakan keahlian pemotor untuk mencari jalur alternatif.
"Para pemotor selalu terdepan untuk cari celah jalan, mau trotoar, kuburan dan apapun itu pasti diterabas nggak pandang bulu, hajar bleh," tulis akun @ophidanzzo.
Baca Juga: Bali Geger, Yamaha NMAX Ditemukan Ludes Terbakar di Pinggir Pantai, Istri Pemotor Tewas Mengenaskan
Selain itu, warganet juga ada yang menganggap hal ini menunjukkan sudah tidak adanya lagi solusi dari pemerintah dalam hal ini mengatasi kemacetan.
"Seperti udah nggak ada solusi ini pemerintah Jakarta," tulis akun @kholil1993.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Perekam Video Viral Motor Terabas Area Tengah Kuburan: Penjaga Makam Sudah Mengingatkan,
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR