Gridmotor.id - Lima pegawai ekspedisi hanya bisa pasrah saat komplotan perampok bersenjata api masuk ke ruangan mereka.
Sebab saat kejadian, kawanan todongkan pistol dan mengacungkan celurit ke sejumlah pegawai ekspedisi di lokasi.
Komplotan perampok bersenja api menggasak curi empat gawai dan satu motor milik pegawai ekspedisi, terjadi di Jalan Raya Setu, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Jumat (14/2/2020) dini hari.
"Kami ditodong pistol dan diacungin celurit, disuruh jangan melawan dan masuk ke ruangan dalam setelahnya masuk ke ruang pelayanan," kata Angki Angriawan (25), seorang pegawai di Cipayung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Waspada, Video Modus Perampokan Baru, Seorang Pria Pura-pura Menabrakkan Motornya ke Mobil
Baca Juga: Sadis, Seorang Driver Ojol Korban Perampokan, Pisau Tertancap di Tubuh Tembus ke Paru-paru
Setelah mengurung mereka berlima pada pukul 03.00 WIB, dua pelaku lalu menggasak empat handphone pegawai.
Handphone tersebut, saat kejadian tergeletak di meja dan satu sepeda motor pegawai.
"Dua handphone yang diambil Xiaomy Redmi Note 5A, Samsung A 70, dan satu lagi tipe Asus" katanya.
"Terus satu motor Honda Beat yang kuncinya ada dalam tas," sambungnya.
Selama dikurung sekitar 15 menit dalam ruang pelayanan, Angki menuturkan tak mendengar dua pelaku saling berkomunikasi.
Mereka baru berani keluar dari ruangan tersebut setelah mendengar suara pintu dorong tertutup.
Tak lama setelah itu, motor salah seorang karyawan juga dibawa oleh pelaku.
"Knalpot motornya racing, jadi kedengeran pas nyala. Pas dengar itu baru kita keluar, untungnya pintu enggak dikunci pelaku," tuturnya.
Angki dan pegawai lain sebenarnya sempat berupaya mengejar pelaku menggunakan mobil operasional kantor.
Nahas upaya pencarian yang dilakukan hingga ke wilayah Kelurahan Ceger dan Cilangkap tak membuahkan hasil.
"Dua pelaku yang bawa pistol dan celurit itu enggak pakai masker sih" takutnya.
"Tapi mukanya ditutupi kaca helm gelap, jadi enggak terlihat wajahnya," lanjut Angki.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR