Akibat kejadian itu, Kodok harus keluar dari sekolahnya.
Bukannya sedih, justru ia senang karena bisa lebih bebas menjalani kehidupannya sebagai kelompok geng Caka.
Hampir setiap hari Kamis Jumat dan Sabtu, dia dan gengnya berkeliling mencari musuh.
"Kalau janjian bisa lebih ada persiapan. Mau berapa orang yang turun, mau pakai tangan kosong atau senjata, lokasi dan waktunya juga jelas," terangnya.
Baca Juga: Aksi Brutal Geng Motor di Jakarta Makin Merajalela, Ini Video Penangkapan dan Aksi Brutalnya
Baca Juga: Masih Nekat , Sudah Ada Instruksi Tembak Di Tempat Buat Geng Motor
Selain tawuran, Kodok dan teman-temannya juga tega membacok pemotor yang melintas di Jalan Soekarno Hatta, Semarang.
Biasanya yang dianiaya adalah remaja-remaja yang tidak disukainya.
"Ya kadang pas nongkrong ada orang lewat saya ajak berantem. Kadang sampai saya kejar pakai motor," kata Kodok
"Tapi, kalau sudah ya ditinggal begitu saja. Tapi, saya tidak pernah merampas barang-barang korban," akunya.
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR