"Mereka biasanya dapat undangan untuk ambil jaket (di kantor). Cuman pada malas ngantre ke sana, makanya beli di toko-toko aja," ucap Nana.
Nana pun mengaku sudah mengantisipasi kekhawatiran bahwa atribut ojol bisa disalahgunakan warga biasa.
Antisipasi itu dengan tidak memperbolehkan warga non-pengendara ojol membeli atribut ojol di lapaknya.
"Nggak (saya kasih). Lagian ngapain juga orang biasa mau beli jaket begini, nggak lah," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Atribut Ojol Disorot Setelah Bom Bunuh Diri di Medan, Penjual di Cilincing Selalu Seleksi Pembeli
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR