Baca Juga: Kebiasaan, Putar Balik Sembarangan Pemotor dan Driver Ojol Kena Hukum Cabut Pentil
Diakuinya, pembatalan tersebut memang berpengaruh pada nilai performa yang menurun.
Namun tidak besar penurunannya karena sesuai dengan alasan pembatalan yang bersifat fiktif.
Yang menerima orderan fiktif tersebut masih banyak lagi selain dia, beberapa waktu lalu driver lain yang menerima orderan serupa langsung melapor kepada pihak aplikator dan akun fiktif tersebut dinonaktifkan.
"Untuk antisipasi, biasanya lebih dipastikan lagi ke penumpang atau yang order melalui telepon atau chat. Orderan yang benar biasanya merespon cepat, kalau susah dihubungi apalagi akunnya belum berbintang maka patut waspada," ujarnya.
Baca Juga: Beringas, Begini Wujud Dajjal, Bos Geng Motor Sadis Yang Bacok Warga dan Ojol, Polisi pun Dilawan
Hal yang sama dialami Eriana (32) yang pernah menerima orderan beli dan antar makanan oleh costumer fiktif.
Pada saat itu, dikatakannya, dalam orderan tertera lima bungkus nasi padang.
Setelah menghubungi si pengguna untuk memastikan alamat, namun tidak tidak ada respon.
"Jumlah harga orderan Rp 100.000, yang order ada saldo gopay sekitar Rp 40.000. Jadi ada sisa yang harus dibayarnya saat itu Rp 60.000. Pas dihubungi tidak merespon dan akhirnya saya yang tanggung sisa pembayarannya. Dua bungkus makanan yang telah dibayar pemesan saya kasihkan ke tukang bangunan yang dekat rumah saya, sisanya saya bawa pulang," papar dia.
Source | : | Banjarmasin Post |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra Fikri |
KOMENTAR