Gridmotor.id - Akibat erupsi Gunung Tangkuban Parahu selama dua bulan terakhir membuat pedagang yang biasa berjualan di tempat wisata tersebut sampai menjual harta benda, termasuk motornya.
Bahkan, mereka berinisiatif pindah lokasi berjualan.
Sejauh ini, wisata Gunung Tangkuban Parahu masih ditutup sehingga pedagang pun tidak bisa berjualan dan mendapat penghasilan.
Kepala Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Jajang Ruhiat menyebut selama Gunung Tangkuban Parahu ditutup sebagian pedagang terpaksa menjual motor, televisi, hingga mengadaikan surat tanah untuk menyambung hidup keluarganya.
Baca Juga: Video Pemotor Rekam Erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Tinggi Abunya 200 Meter
Baca Juga: Jual Motor 'ST', Polisi Melarang Membeli Motor Dengan Embel Embel ST, Ini Alasannya
"Itu karena kondisi gunung tak menentu, jadi ada pedagang yang pindah jualan ke Orchid Forest, Grafika dan tempat wisata lainnya, karena kalau tetap di sana penghasilan mereka menurun drastis," ujarnya di Lembang, Jumat (20/9/2019).
Pemerintah desa telah mengusulkan kepada Pemkab Bandung Barat agar pedagang diberikan bantuan.
"Bupati merespons baik usulan pemerintah desa ini dan siap membagikan bantuan sembako bagi 1.500 pedagang asal Desa Cikole. Saat ini kami masih mendata para pedagang yang berhak menerima bantuan," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengumpulkan KTP serta kartu atau lisensi pedagang sebagai dasar untuk bisa diberikan bantuan.
Baca Juga: Begini Nih Nasibnya Kalau Mau Jual Motor Enggak Tahu Motornya Apa.
Pemerintah Desa Cikole memastikan proses itu tidak akan lama sehingga bantuan bisa segera disalurkan.
Ia mengatakan jika mengacu pada kejadian erupsi pada tahun 2013, ribuan pedagang diberikan bantuan sembako beras, minyak goreng dari Pemda serta uang Rp 150 ribu dari BNPB.
"Jadi karena erupsi kali ini lebih lama dibanding tahun 2013 maka sudah selayaknya para pedagang diberikan bantuan," kata Jajang.
Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi pada PVMBG Hendra Gunawan, mengatakan Gunung Tangkuban Parahu masih mengeluarkan asap putih dan hingga tebal dengan ketinggian sekitar 40 hingga 150 meter dari dasar kawah.
Baca Juga: Hebat Dua Wanita Ini, Nyebrang Sungai Boncengan Di Motor Gaya Flying Fox
"Untuk kegempaan pada 20 September sudah 26 kali gempa hembusan, amplitudo 2 hingga 9 milimeter dengan durasi waktu 7 hingga 18 detik dan tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.5 hingga 1 milimeter dominan 0.5 milimeter," kata Hendra Gunawan.
Untuk itu, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung diimbau untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari kawah aktif.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 2 Bulan Gunung Tangkuban Parahu Ditutup, Pedagang Sudah Jual Motor dan Gadai Surat Tanah
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR