Gridmotor.id - Salah satu motor terkencang di dunia adalah Suzuki Hayabusa.
Bikers yang memiliki hobi ngebut pastinya ingin memiliki Suzuki Hayabusa di garasinya.
Suzuki Hayabusa merupakan motor sport legendaris dengan power yang luar biasa bikin orang sport jantung.
Kapasitas mesin Suzuki Hayabusa 1.340 cc empat silinder segaris ini tembus 197,7 dk dan torsi yang mencapai 155 Nm.
Baca Juga: Resmi Stop Produksi, Foto Suzuki Hayabusa Terbaru Sudah Nongol Lagi
Baca Juga: Bakal Banyak yang Kangen, Suzuki Hayabusa Akhirnya Resmi Dibunuh
Jadi pantas saja kalau motor keluaran Suzuki ini pernah menjadi motor terkencang di dunia.
Bahkan topspeed Hayabusa bisa mencapai 399 km/jam.
Luar biasanya, spek mesin itu dibawa Suzuki Hayabusa sejak dirilis pertama kali tahun 1998.
Enggak salah kalau motor massal tercepat didunia langsung disematkan buat The Busa, yang merupakan nama beken Hayabusa.
Baca Juga: Pasar Sport Naked 250 cc Menurun, Suzuki Gixxer 250 2019 Meluncur Di India
Sayangnya, setelah sempat mendapat penyegaran di 2016, produksi Suzuki Hayabusa dipastikan akan berakhir di seluruh dunia pada 31 Desember 2018 lalu.
Pasalnya spek mesin sudah tidak bisa lagi mengikuti standar emisi Euro4 yang menjadi penyebabnya.
Sebenarnya standar emisi Euro4 sendiri sudah diterapkan di Eropa sejak 2016 lalu, namun regulasi itu masih memberi kesempatan bagi pabrikan buat menghabiskan stoknya sampai 2019.
Jadi mulai tahun 2019, yang ada hanya sisa-sisa produksi dari Hayabusa, tanpa ada lagi produksi unit barunya.
Baca Juga: Lebih Mahal Harga Suzuki Katana 1000 Di Indonesia Dibandingakan Thailand
Meski begitu, khusus India dimana Suzuki Hayabusa diproduksi secara CKD batas penjualan Suzuki Hayabusa akan dibatasi sampai 2020 karena regulasinya yang beda dengan Eropa maupun Amerika.
Simak video test ride dan review Suzuki Hayabusa di bawah ini:
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Sempat Jadi Motor Terkencang di Muka Bumi, Suzuki Hayabusa Malah Stop Produksi
Source | : | MOTOR Plus-online.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR