Gridmotor.id - Yamaha Aerox 155 VVA pertama kali diperkenalkan tahun 2016 dengan performa yang sulit ditandingi.
Performa yang baik membuat Yamaha Aerox 155 VVA disukai konsumen Indonesia.
Selain model yang menarik, performa jadi prioritas konsumen dalam memilih motor untuk harian, seperti Yamaha Aerox 155 VVA.
Dengan performa Yamaha Aerox 155 VVA yang mantap tentunya menambah keasyikan saat berkendara.
Baca Juga: Wuih, 6 Warna Baru Yamaha Aerox 155 VVA, Sangar Banget!
Baca Juga: Yamaha Aerox Facelift Siap Menghadang Skutik Adventure Honda ADV 150?
Dimulai dari mesin 155 cc 4-klep SOHC VVA, yang punya tenaga 14,75 dk/8.000 rpm, dengan torsi 13,8 Nm/6.250 rpm.
Tenaga besar itu, ditunjang teknologi katup variabel Variable Valve Actuation (VVA), yang mengubah timing klepnya menyesuaikan putaran mesin.
Tidak hanya mesin, ada satu faktor yang membuat performa serta handling Yamaha Aerox 155 VVA unggul.
Yaitu Power Weight Ratio (PWR) yang tinggi, lalu apa pengaruhnya dengan performa dan handling?
Baca Juga: Ada Rongga Di Engine Mounting Yamaha Aerox 155, Ini Masalah Bukan Ya?
Semakin tinggi Power Weight Ratio, maka semakin tinggi performa motornya.
Power Weight Ratio, adalah pengukuran kinerja mesin secara keseluruhan pada motor.
PWR dihitung dengan cara membagi tenaga maksimal yang dikeluarkan, dengan bobot kendaraan tersebut (dk/kg).
Power Weight Ratio yang tinggi, membantu rider untuk mendahului, melewati jalan menanjak dan berpengaruh pada top speed.
Baca Juga: Bikin Lampu Depan Yamaha Aerox Bisa Dimatikan, Ganti Pakai Ini Bro
Angka besarnya power dan bobot kendaraan bisa kita lihat di brosur yang ada di dealer motor.
Tidak lupa, PWR yang bagus juga konsumsi bahan bakar juga lebih efisien lho, yuk brother simak penggambarannya.
Satu orang yang sama memacu tenaganya saat berlari, dengan membawa barang dan tanpa barang menempuh jarak yang sama.
Tenaga orang itu ibarat daya motor, sedangkan barang adalah bobot motor.
Baca Juga: Penjelasan Ahli Kelistrikan Tentang Kode Error 12 Di Yamaha Aerox, Ternyata Masalahnya Ada Disini
Saat menggunakan tenaganya dengan dibebani barang, kecepatannya lebih lambat sehingga performanya kurang bagus.
Lain halnya berlari tanpa membawa barang, performa yang dicapai lebih bagus.
Contohnya, jika berlari sejauh 100 meter dapat ditempuh dalam 20 detik dengan membawa barang.
Sedangkan tanpa barang lebih cepat dicapai, dalam waktu 15 detik, makanya rider Aerox 155 VVA suka akan performa motornya.
Baca Juga: Cegah Yamaha Aerox Mengalami Kode Error 12, Modalnya Cuma Rp 15 Ribu , Lampu Jadi Terang
”Saya suka Aerox karena modelnya sporty dan performanya bagus. Di berbagai kondisi jalan misalnya waktu ke beberapa daerah melewati tanjakan di Pengalengan, Dieng dan Pacitan, performanya tetap stabil," ungkap Yohanes, konsumen Aerox 155 VVA.
Selain itu, Power Weight Ratio Aerox 155 VVA juga terbukti mumpuni di lintasan balap.
Ini terlihat di balapan Aerox Fun Race yang terbuka bagi masyarakat umum.
Baca Juga: Ini Alasan Livery Monster Energy Yamaha MotoGP Edition 2019 Ada di Yamaha Aerox Bukan NMAX
Para pembalap menyukai performa dan handling Aerox 155 VVA, karena Power Weight Ratio Aerox 155 VVA jadi kuncinya.
Itulah rahasia, mengapa performa Yamaha Aerox 155 VVA mantap, yaitu Power Weight Ratio.
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Rahasia Performa Mantap Yamaha Aerox 155 VVA, Ternyata Ada di Power Weight Ratio
Source | : | MOTOR Plus-online.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR