Baca Juga: Baru Setahun Punya Yamaha NMAX Piston dan Busi Pecah, Sebabnya Ini Lho
Letikan api busi maksimal jika gap elektroda dan massa pas.
"Jika elektroda menumpul, loncatan apinya tak muncul," jelasnya.
Menurutnya, gap busi yang telah disesuaikan antara 0,6-0,8 mm.
"Tapi, busi iridium, jaraknya lebih rapat. Sebab elektroda iridium tak butuh voltase tinggi untuk lontarkan api," imbuhnya.
Baca Juga: Jangan Asal Pasang, Ini Daftar Kode Busi Standar Pabrik, Wajib Diingat!
Perubahan gap busi kerap terjadi saat bersihkan elektroda.
Bisa karena tergerus, atau karena tertekan.
Jika merenggang, usaha listrik di ujung elektroda mencapai massa pun membesar.
Alhasil, lontaran api mengecil.
Baca Juga: Enggak Sembarangan, Begini Cara Pasang Busi yang Benar, Jangan Asal Putar
"Terlalu jauh, elektroda tak mampu letikan api ke massa busi. Usaha terlalu berat bikin part lain, semisalnya, koil melemah," jelas martin.
"Kerapatan, lentikan api terlalu cepat terjadi. Letikannya kecil, atau tak sempat meletikkan api. Jadi, mesin sulit hidup," imbuhnya.
Toh diakui, busi yang lemah bisa 'dikuatkan' dengan merapatkan gap.
Jadi, tegangan listrik yang lemah dari elektroda bisa melontarkan api ke massa.
Baca Juga: Ini Empat Pilihan Kiprok Favorit Modifikasi Kelistrikan Motor
Tapi, hasilnya tetap tidak akan maksimal.
"Kerapatan, sulit gapai rpm tinggi. Power putaran menengah ke atas lemah. Jika terlalu renggang, mbrebet di rpm tinggi, bahkan 'nembak'," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Bisa Fatal Bro! Jangan Coba-coba Merapatkan dan Merenggangkan Gap Busi Sembarangan
Source | : | MOTOR Plus-online.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR