Alhasil motor atau mobil yang melintang di tengah rel dihantam kereta yang melesat cepat.
Lalu kenapa mesin motor atau mobil bisa mati saat persis berada di atas rel kereta api?
Dikutip dari FB SHetya Langgeng, berikut penyebab mesin motor atau mobil mati mendadak.
1. Penjelasan teknisnya adalah di kereta api (lokomotif) ada boggie (roda kereta) dimana komponen utamanya adalah dinamo.
Di dalam dinamo ada tegangan atau unsur magnet yang cukup besar, jika lokomotif seri CC berarti ada 3 rangkaian boggie (6 buah dinamo besar).
Hal ini berdampak pada rel yang terbuat dari baja dapat menghantarkan medan magnet sejauh 1 km dari lokomotif.
2. Saat kendaraan bermotor melintasi rel KA biasanya menggunakan kecepatan rendah, apabila pengendara tidak memindahkan gigi mesin yang lebih rendah maka putaran mesin dinamo kendaraan bermotor dan koil yang ada seketika mati akibat faktor medan magnet boggie KA yang dihantarkan oleh rel KA.
3. Petugas JPL selalu menutup pintu perlintasan sebelum KA mendekati perlintasan (berjarak kurang lebih 3 Km).
4. Bila ada pengemudi masih nekat menerobos/melintasi rel KA yang berjarak kurang dari 1 Km akan mengakibatkan mesin dinamo dan koil mobil yang sudah lemah langsung mati.
5. Bila hal ini terjadi segera keluar dari mobil atau turun dari motor, karena mesin mobil akan susah untuk di stater kembali.
Karena bahaya tersebut, disarankan jangan nekat melintasi rel KA bila sudah terlihat KA walaupun masih berjarak 1 Km dari perlintasan sebidang demi keselamatan Anda.
6. Ingat KA tidak bisa mengerem mendadak karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tidak ada friksi, rata-rata KA akan berhenti sejauh 800 M setelah di rem.
Bagas Senoadji seorang PPNS Perkeretaapian berpesan:
“Lebih Baik Kehilangan Waktu 1 Menit Daripada Kehilangan Nyawa Dalam 1 Menit”.
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Terbongkar Misteri Mesin Motor atau Mobil Mendadak Mati di Atas Rel, Banyak Pemotor Kehilangan Nyawa
Source | : | MOTOR Plus-online.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR