"Yaitu sensor ke kabel busi untuk baca rpm, sensor untuk baca suhu oli mesin dan sensor gas buang knalpot,” tunjuknya.
Baca Juga: Belum Masuk Kalender, Rencananya Sirkuit Mandalika Akan Gelar 5 Kali MotoGP dan WSBK
Sensor kabel busi, berfungsi untuk membaca putaran mesin ketika pengetesan berlangsung.
Namun, di tempat Motorplus-online melakukan uji emisi, sensor pembaca putaran mesin tidak dipasang.
Karena pengetesan hanya dilakukan saat stasioner, alias kondisi langsam.
Lalu sensor oli mesin, berguna agar alat uji emisi dapat menampilkan suhu oli mesin motor atau mobil.
Baca Juga: Belum Resmi Masuk Jadwal MotoGP Tahun Depan, Sirkuit KymiRing Adakan Test Resmi
“Namun yang paling utama tentu sensor gas buang di knalpot, karena sensor tersebut dapat membaca dan menampilkan parameter emisi kendaraan,” jelasnya.
Parameter yang dimaksud, antara lain adalah kadar CO, CO2, HC, O2 dan Lambda yang dihasilkan mesin.
Karena sensor lain hanya sebagai pelengkap, mekanik bengkel hanya memasang sensor gas buang saja di motor.
Makanya, tidak ada satu bagian pun dari motor yang dibongkar pada saat tes uji emisi tersebut dikerjakan.
Simak video dan hasil uji emisi Honda PCX150, di artikel ini.
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Banyak yang Masih Bingung, Apakah Proses Uji Emisi Motor Harus Bongkar Mesin?
Source | : | MOTOR Plus-online.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR